Penulis: Redaksi Presisi
Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda Rinda Wahyuni sebut Stunting bukan hanya terjadi pada keluarga dengan ekonomi menengah kebawah, tapi juga keluarga dengan ekonomi tingkat atas.
“Permasalahan utamanya adalah pola makan anak yang tidak sesuai gizi dan teratur,” ungkapnya.
Faktor utama penyebab stunting kata Rinda adalah bagaimana orangtua memberikan makan kepada anak, baik kandungan gizinya juga pola makan yang harus teratur. Jika tidak sesuai, maka akan mengakibatkan stunting jika berlangsung dalam waktu yang lama.
“Kalau masalah pemenuhan gizi, mungkin berkaitan dengan keadaan keluarga dengan ekonomi rendah, tapi kalau ekonomi atas itu kebanyakan karena tidak memperhatikan kandungan makan yang masuk kepada anak,”sambungnya.
Walaupun di lapangan kata Rinda memang banyak ditemui kasus bukan lagi pada faktor ekonomi tingkat menengah namun juga pada tingkat ekonomi yang sangat tidak mampu.
“Ada orangtua yang cukup berada namun anaknya terdeteksi stunting dan jika diedukasi marah. Karena bagi mereka stunting berarti itu tidak normal. Namanya orangtua wajar tidak mau anaknya dikatakan tidak normal, hal ini merupakan hambatan bagi tim TPPS” jelasnya.
Rinda menegaskan bahwa dalam rangka mengentaskan angka stunting, semua pihak harus terlibat, bukan hanya tugas pemerintah saja.
“Jadi tinggal kita dilapangan bagaimana kehati-hatian kita menyampaikan bahwa ini anak ada masalah. Tinggal bahasa kita saja lagi bagaimana menyampaikannya,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi
