Uji Pondasi Terowongan Samarinda Bikin Emak-emak di Jalan Kakap Panik Akibat Rumahnya Retak
Penulis: Muhammad Riduan
8 jam yang lalu | 0 views
Situasi saat warga mendatangi lokasi proyek Terowongan Samarinda di Jalan Kakap, Rabu 15 Oktober 2025 malam. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Sejumlah warga Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, mendatangi lokasi proyek terowongan di Jalan Kakap, Rabu 15 Oktober 2025 malam. Aksi spontan itu terjadi setelah warga merasakan getaran kuat yang diduga berasal dari aktivitas alat berat di area proyek.
Salah satu warga RT 19, Risma, mengaku merasakan rumahnya ikut bergetar. Bahkan, ia sempat melihat batu besar di sekitar lokasi jatuh akibat getaran tersebut.
“Awalnya kami di depan dudukan, terasa getar. Pas dilihat, ternyata alat berat crane ngangkat beban, tapi jatuh. Makanya goyang semua. Waktu dicek batu jatuh lagi dekat pohon pisang, baru kami teriaki mereka,” ucapnya.
Risma bersama warga lainnya pun segera mendatangi pekerja proyek untuk meminta penjelasan.
Ia mengharapkan, agar rumah-rumah yang terdampak dapat pergantian atau perbaikan. Mengingat, sudah beberapa kali melapor kepada pihak kelurahan dan pelaksana proyek, namun belum ada tanggapan berarti.
“Perbaikan kan rumah saya? Pecah tuh keramik-keramiknya tuh. Apakah di sini dibikinkan Turap kah? Batu-batu gunung kan di sini kan supaya enggak goyang,” harapnya.
Sementara itu, Billy, selaku Project Manager Terowongan Samarinda, menjelaskan bahwa kegiatan pada malam itu merupakan pengujian pondasi atau Pile Driving Analysis (PDA Test), yang lazim dilakukan setelah pemasangan pondasi selesai.
“Itu pengujian pondasi setelah pekerjaan selesai, menggunakan metode hammer atau ditumbuk untuk mengetahui hasil daya dukung pondasi. Jadi bukan pemancangan atau penurapan baru,” jelas Billy.
Dirinya memastikan, pengujian dilakukan di luar terowongan, bukan di dalam, dan hanya berlangsung singkat sebanyak dua kali dengan durasi sekitar tiga menit.
“Beban yang diuji kecil, hanya sekitar 6 ton. Dan pengujiannya sudah selesai, tidak ada lagi ke depan. Selanjutnya pekerjaan berlanjut ke struktur atas, pengecoran,” terangnya.
Billy juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas ketidaknyamanan yang terjadi, terutama karena kegiatan dilakukan malam hari.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada warga. Mungkin ada miskomunikasi karena pekerjaan malam, tapi pengujian ini sudah selesai,” tuturnya. (*)