search

Advetorial

Stunting SamarindaKecamatan Samarinda SeberangPemkot Samarinda

Berbagai Cara Dilakukan Kecamatan Samarinda Seberang Mengurangi Kasus Stunting

Penulis: Nelly Agustina
Selasa, 30 Mei 2023 | 852 views
Berbagai Cara Dilakukan Kecamatan Samarinda Seberang Mengurangi Kasus Stunting
Penyerahan Asuransi BPJS untuk anak stunting kepada warga dari Kelurahan Masjid (Nelly Agustina/Presisi.co)

 

Samarinda, Presisi.co - Dalam rangka penurunan angka stunting Kecamatan Samarinda Seberang lakukan berbagai cara untuk membantu atau mencegah terjadinya stunting termasuk membuatkan anak dengan stunting asuransi Badan Penyedia Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan (30/05/2023)

"Sasarannya untuk anak yang tidak memiliki KK dan memiliki masalah dari faktor ekonomi," ungkap Sekretaris Kecamatan Samarinda Seberang, Sujono.

Lanjut dikatakan dia, pembuatan asuransi BPJS Kesehatan kebanyakan ditemukan karena adanya pernikahan dini dan tidak mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA).

"Karena syaratnya kan harus memiliki KK atau KTP maka tidak bisa mengurus BPJS," ungkapnya.

Penemuan kasus misalnya kata Sujono ketika anak sudah terkena penyakit karena kekurangan gizi jadi terlambat penanganannya karena tidak memiliki BPJS dan tidak memiliki biaya.

"Maka kami bekerja sama dengan Pekerja Sosial Masyarakat keluraham untuk melakukan pendataan dan mengurus BPJSnya," ungkapnya.

Pekerja Sosial Masyarakat Kelurahan Masjid Kecamatan Samarinda Seberang Sumiati mengatakan bahwa telah menyalurkan BPJS sebanyak 8 anak dan ditanggung oleh negara untuk iurannya.

"Ada juga yang sudah memiliki BPJS tapi terkendala dalam iurannya," ungkapnya.

Sumiati juga katakan bahwa PSM juga bekerja sama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam pendataan kasus dan langsung bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Dananya langsung dari APBD berdasarkan usulan dari PSM atau TPK," sambungnya.

Selain TPK, Sumiati katakan pemberian BPJS juga berdasarkan data langsung dari Puskesmas, dalam hal ini kerjasama dengan Puskesmas Mangkupalas.

"Kalau di Kelurahan Masjid temuan kami memang banyak di pernikahan dini, tapi banyak juga kami temukan karena penyakit bawaan dan sanitasi," ungkapnya.

Faktor lainnya Sumiati katakan bahwa melihat kondisi dari keluarga yang kurang mampu, sehingga jika berasal dari analisis tidak mampu maka akan di akomodir semua anggota keluarganya.

"Walaupun misal anaknya dalam satu keluarga hanya satu yang stunting tapi anak lainnya pasti berpotensi juga, sebelum terjadi apa-apa maka kami langsung buatkan," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi