search

Advetorial

Stunting SamarindaBappedalitbang SamarindaMengenal StuntingKasus Stunting

Selain Probebaya, Pemkot Juga Bakal Lakukan Penyesuaian Perwali untuk Menekan Kasus Stunting di Samarinda

Penulis: Nelly Agustina
Senin, 22 Mei 2023 | 742 views
Selain Probebaya, Pemkot Juga Bakal Lakukan Penyesuaian Perwali untuk Menekan Kasus Stunting di Samarinda
Kepala Bappedalitbang Kota Samarinda Ananta Fakhrurrozi (Nelly Agustina/ Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Samarinda, Ananta Fahrurrozi menjelaskan hubungan antara anggaran Probebaya untuk penurunan angka stunting pada Senin, 22 Mei 2023.

“Kota Samarinda sudah melalui penilaian BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk penurunan stunting, dan masih terus berjalan,” ungkapnya.

Ananta katakan, pemkot memiliki kegiatan tahunan yang memerlukan sinkronisasi dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Sementara masuk dalam tahap koordinasi dan pendataan,” jelasnya.

Nantinya, kata dia kegiatan koordinasi ini untuk merencanakan capaian dalam penurunan angka stunting, masih terus dikawal dan di optimalkan.

“Kami sudah rapat dengan kecamatan, karena ujung tombaknya ada di kecamatan,” tambahnya.

Kecamatan se-Kota Samarinda nantinya harus melakukan sinkronisasi program hingga tingkat kelurahan dan Puskesmas.

“Kami juga akan tekankan untuk dikaitkan pada kegiatan Probebaya,” ungkapnya.

Salah satu permasalahan utama dalam penurunan stunting Ananta katakan bahwa kesadaran masyarakat untuk terhubung dengan posyandu masih sangat minim.

“Nanti dari probebaya akan dianggarkan khususnya dana untuk sosialisasi, terlebih posyandu adalah ujung tombak pendataan perkembangan kelahiran,” ungkapnya.

Terkait itu, pemkot dikatakan Ananta tak menutup kemungkinan untuk mengadopsi upaya Pemkot Kediri dalam menurunkan kasus stunting melalui penyesuaian kebijakan.

“Bentuknya bukan perwali baru, tapi penyesuaian perwali dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.

Ananta juga katakan bahwa pembaharuan perwali diperlukan berdasarkan pengalaman Kota Kediri yang terus memperbaharui peraturan yang berkesesuaian.

“Pengalamannya begitu, semua harus terus di perbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan dari penurunan angka stunting,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi