Inflasi Samarinda Masih Terkendali, Kenaikan Harga Sejumlah Komoditi Masih Dibatas Normal
Penulis: Nelly Agustina
Senin, 20 Februari 2023 | 956 views
Samarinda, Presisi.co - Plt Asisten II Kota Samarinda Abdullah memimpin rapat teknis pengendalian inflasi Kota Samarinda di Ruang Sembuyutan Lantai 3 Balai Kota Samarinda pada Senin 20 Februari 2023.
Sebelumnya Abdullah mengatakan bahwa Pemerintah Kota Samarinda bersama Organisasi Pengurus Daerah (OPD) terkait perihal arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui pertemuan daring tentang situasi inflasi di berbagai daerah. Saat itu, Mendagri disebut Abdullah mengatakan bahwa berbagai komoditi mengalami kenaikan yang berbeda-beda khususnya daerah yang bukan penghasil komoditi.
"Namun Daerah Sulawesi, Jawa Timur dan Jawa Tengah mengalami surplus," ungkapnya.
Abdullah juga menjelaskan bahwa Kota Samarinda pada komoditi cabe, beras, minyak, dan bawang masih dapat dikendalikan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samarinda juga terus melakukan pengendalian dan identifikasi melalui cadangan pangan lokal. Termasuk, perkiraan panen bawang, cabe dan padi pada bulan Maret atau April.
"Sehingga akan membantu kestabilan ketersediaan pangan," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa OPD terkait telah melaksanakan survey sejak dua minggu yang lalu hingga Sabtu, 18 Februari 2023 perihal harga ikan layang yang sempat naik, namun telah mengalami penurunan dan terkendali.
"Walaupun mendapat informasi bahwa harga minya mengalami kenaikan hingga Rp 16 ribu dikarenakan distributornya, namun masih terjangkau masyarakat," tegasnya
Abdullah juga menambahkan bahwa terdapat upaya lain terhadap ketahanan pangan bahwa Komandan Distrik Militer Dandim/0901 Samarinda telah melakukan penanaman komoditi bawang, cabe, jagung, dan padi di atas lahan seluas 3hektare sejak sebulan yang lalu.
"Dua bulan lagi akan panen, sehingga menambah cadangan lokal kita," tambahnya.
Lanjut dikatakan Abdullah bahwa Pemerintah Kota Samarinda terus melakukan koordinasi dengan semua OPD terkait, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Samarinda, dan Badan Urusan Logistik (Bulog) perihal operasi pasar sebagai upaya Pemkot dalam pengendalian inflasi.
"Angka Inflasi Samarinda masih dibawah daripada nasional dan penerima operasi pasar sekitar 24 ribu orang," pungkasnya. (*)