Warga Malinau Tewas Ditembak Polisi, Begini Penjelasan Polres Malinau
Penulis: Presisi 1
Senin, 06 Februari 2023 | 1.074 views
Malinau, Presisi.co – Puluhan warga bersenjatakan parang menggeruduk Mapolres Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Minggu (5/2/2023) siang kemarin.
Mereka mempertanyakan musabab kerabatnya, berinisial LH (25 tahun), yang tewas ditembak polisi.
Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya melalui Kasi Humas Polres Malinau, Iptu Subandi mengurai kasus penembakan tersebut.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Amd, Kecamatan Malinau pada Minggu (5/2/2023) pukul 03.30 Wita.
“Saat itu ada dua anggota dari Resmob melakukan penangkapan (terduga bandar sabu). Ketika hendak ditangkap korban (LH) melarikan diri, kemudian diberi tembakan peringatan oleh teman anggota, inisialnya Brigadir S,” tutur Iptu Subandi dilansir dari Prolog.co.id pada Senin (6/2/2023).
Tembakan peringatan, kata Iptu Subandi, tak dihiraukan oleh LH.
Sejurus kemudian, LH malah mengambil motor dan menabrakannya ke arah anggota kepolisian tersebut.
“Jadi yang kasih tembakan peringatan itu Brigadir S, kemudian korban menabrak Brigadir W. Pas ditabrak Brigadir W jatuh begitu juga dengan senjatanya. Itu (senjata api) langsung meledak, kayak 'ngetek' gitu,” ucapnya.
Iptu Subandi melanjutkan, senjata api milik Brigadir W lantas meledakkan proyektil dan menembus tubuh LH hingga meninggal dunia.
“Satu tembakan. Kena dada kiri, tembus dada kanan sampai tembus ke lengannya,” ulasnya masih dari Prolog.co.id
Beberapa jam setelah korban dinyatakan tewas akibat tertembak senjata api milik Brigadir W, puluhan massa bersenjata parang menyambangi Mapolres Nunukan.
Puluhan massa itu diduga hendak mencari keberadaan Brigadir W.
Sejatinya, Brigadir W dan rekannya Brigadir S sudah diamankan ke Mapolda Kaltara untuk menjalani pemeriksaan pasca tewasnya LH pada subuh itu.
“Massa datang itu siang sekitar pukul 12.00 Wita. Enggak ada korban, hanya kaca lobi Mapolres Malinau pecah.Tujuan mereka datang itu salah paham, mereka datang mengira Brigadir W masih di polres. Kami halangi, mereka tidak terima. Akhirnya merangsek masuk (terjadi kerusuhan kecil),” bebernya.
Meski suasana di Mapolres Malinau sempat mencekam, namun Iptu Subandi menerangkan saat ini kondisi sudah berangsur kondusif.
Sebab Bupati Malinau, Kapolres Malinau, Wakapolda Kaltara dan Dansat Brimob telah mengunjungi rumah duka dan menjelaskan kasus tersebut masih diproses secara profesional.
“Saat ini anggota masih antisipasi (melakukan penjagaan di Mapolres Nunukan), untuk kondisi sekarang sudah kondusif semua. Kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini. Korban ini masih diduga sebagai bandar narkoba, karena masih ada dua orang lagi yang sudah diamankan dan akan diperiksa sebagai saksi kunci,” pungkasnya.
Ia menyebut, LH diduga bandar sabu. Saat itu petugas mendapati barang bukti, seperti satu poket sabu dan uang tunai Rp 400 ribu. (JRO)