search

Advetorial

Stunting SamarindaProgram Stunting NasionalDinkes SamarindaPemkot Samarinda

Kasus Stunting Samarinda Ditarget Turun Menjadi 11 Persen di Tahun 2024

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 03 Februari 2023 | 1.136 views
Kasus Stunting Samarinda Ditarget Turun Menjadi 11 Persen di Tahun 2024
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Siti Nurriyatus Zahrah. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kepala bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Siti Nurriyatus Zahrah bicara soal sederet program penurunan stunting di Kota Tepian.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh wartawan Presisi.co, dr Tutus - sapaanya, menyebut bahwa prevalensi stunting nasional tahun 2022 lalu mengalami penurunan menjadi 21,6 persen dibanding tahun 2021 sebesar 24,4 persen berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Secara nasional ada target penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai angka 14 persen dan tahun 2030 harus nol persen. Samarinda sendiri memiliki target penurunan angka stunting hingga 11 persen di tahun 2024,” kata Tutus dari balik telepon selulernya pada Jumat, 03 Februari 2023.

Lanjut dijelaskan dia bahwa Dinkes Kota Samarinda melakukan dua intervensi dalam menekan penurunan angka stunting di Kota Samarinda, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Intervensi spesifik disebut dia meliputi kegiatan dari ranah kesehatan. Sementara, intervensi sensitif adalah kegiatan diluar dari ranah kesehatan namun masih berkaitan dengan 1000 hari masa kehidupan.

"Kami (Dinkes Samarinda, Red) juga  menggalang kerja sama dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang berhubungan dengan determinan penyebab stunting,” sebutnya.

Ia mencontohkan, misalnya kasus stunting yang disebabkan oleh tingkat pendidikan ibu tentu membutuhkan bantuan dinas pendidikan. Kemudian, pernikahan dini, calon pengantin yang menikah usia muda namun belum mencapai usia produktif, maka Kemenag melakukan intervensi pembinaan pengantin.

Percepatan penurunan angka stunting ini juga menyasar continuity of care, sejak sebelum melahirkan, hingga bayi lahir. Semua komponen meliputi pendidikan, kesehatan reproduksi, hingga pemberian gizi yang tepat, lingkungan yang mendukung juga menjadi konsen dalam melakukan intervensi penurunan angka stunting di Ibu Kota Kaltim ini. (*)

Editor: Yusuf