search

Berita

surya palohpartai nasdemjokowipresiden jokowipilpres 2024

Surya Paloh yang Absen di Pernikahan Kaesang dan Politik Balas Dendam Jokowi

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 09 Desember 2022 | 1.578 views
Surya Paloh yang Absen di Pernikahan Kaesang dan Politik Balas Dendam Jokowi
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berpelukan saat keduanya menghadiri acara perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem di JI-Expo Convention Centre, Kemayoran, Jakarta, Senin, 11 November 2019. (Sumber BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presisi.co – Berbagai tokoh nasional dikabarkan hadir dalam pernikahan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Namun, satu nama dikabarkan absen; Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Pengamat politik menduga hubungan antara keduanya masih tidak harmonis.

Surya Paloh dikabarkan urung hadir pernikahan Kaesang dan Erina Gudono karena sedang berobat ke Jerman. Informasi mengenai hal tersebut diungkap Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Charles Meikyansah.

"Mohon maaf, Bapak Surya tidak bisa hadir memenuhi undangan karena tengah berobat yang sudah terjadwal dari tahun lalu ke Jerman," ungkap Charles, dilansir dari Suara.com. Meskipun demikian, NasDem menjamin Surya Paloh bakal tetap memberi ucapan kepada Jokowi dengan bersurat.

Situasi ini pun dianalisis secara berbeda oleh publik. Salah satunya pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari. Menurutnya, ketidakhadiran tersebut adalah tanda hubungan antara Jokowi dan Surya Paloh masih tidak harmonis.

Ia menilai alasan berobat adalah cara yang kerap digunakan politikus untuk menghindari pertemuan yang tidak mereka inginkan.

"Itu (adalah) gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki," ujar Qodari.

Qodari menilai, Surya Paloh sedang trauma dengan sikap Jokowi yang tidak ramah. Presiden sempat enggan memeluk balik ketika berjumpa di HUT ke-58 Partai Golkar. Bahkan ‘mengingatkan’ partai politik agar tidak sembrono memilih calon presiden. Jika dirunut, sikap Jokowi muncul setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

Adapun pertanda lain ketidakharmonisan keduanya, adalah saat rapat Revisi UU 3 Tahun 2022 tentang IKN Nusantara. NasDem abstain meskipun akhirnya setuju dengan pengesahan revisi UU IKN.

"Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu," sambungnya.

Ahli Balas Dendam

Peristiwa ini mengingatkan publik dengan pernyataan politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, di kanal YouTube Total Politik. Kala itu, Panda menyebut Surya Paloh dan Jokowi sama-sama ahli membalas dendam politik.

Panda mengisahkan Jokowi pernah membalas dendam kepada eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, yang pernah membuatnya jalan kaki dan naik ojek saat HUT TNI. Ia membalas hal tersebut dengan mempermalukan Gatot dan istrinya secara halus saat pernikahan Kahiyang Ayu.

Gatot ditempatkan di ujung ruangan. Sementara figur Moeldoko dimunculkan sebagai perwakilan keluarga. Alhasil, Panda berharap Jokowi dan Surya Paloh tidak akan saling memalas dendam.

"Aku kenal ini aku tahu dia Surya ini, aku tahu bagaimana Jokowi ini, sayang bangsa ini akan makin renggang itu aja. Dua tokoh bangsa ini moga-moga jangan sampai versus lah itu aja, harapan saya," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bella