Wagub Hadi: Jaga Kondusivisitas Sekaligus Jaga Sumber Energi serta Menjaga Lingkungan
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 21 Juli 2022 | 704 views
Samarinda, Presisi.co - Upaya mencari alternatif pengganti energi fosil dijajaki untuk mengantisipasi krisis energi. Khususnya di Kaltim yang menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru. Apalagi, kepindahan IKN ini sudah di depan mata. Agustus nanti, Presiden Joko Widodo bakal kembali ke Kaltim. Salah satu agendanya, disebut-sebut bakal melakukan groundbreaking.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyebutkan, meski sudah ada informasi presiden bakal datang kembali, namun detailnya belum jelas. Jadi, masih dipertanyakan apakah presiden bakal groundbreaking saja, atau sekalian melakukan perayaan 17 Agustus 1945 di IKN Nusantara.
“Pak Jokowi Agustus juga akan datang lagi. Groundbreaking di IKN, apakah gedung wapres atau apa, salah satunya itu,” kata Hadi, Kamis (21/7).
Selain urusan groundbreaking, rencana penggunaan energi terbarukan disebut juga harus diperhatikan. Apalagi dengan pembangunan IKN dan penyelenggaraannya nanti, kebutuhan energi akan melonjak drastis. Hadi juga mendapat kunjungan dari Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Laksamana Madya TNI Harjo Susmoro. Hadi menjelaskan, dalam pertemuannya dengan Dewan Ketahanan Nasional tersebut, mereka membahas tentang ketahanan energi. Sebab ke depan tidak bisa hanya mengandalkan energi fosil sehingga harus dikembangkan dengan energi terbarukan.
“Beliau menyampaikan memang belum ada keseriusan dari pusat maupun daerah untuk energi terbarukan. Banyak masalah yang mesti diselesaikan,” kata Hadi.
Karena itu, target secara nasional, lanjut Hadi, cakupan energi baru terbarukan (EBT) itu 23 persen pada 2030. Ada jangka waktu sekitar tujuh tahun, dia pun mengaku optimistis.
“Yang lebih penting lagi beliau mengatakan, Kaltim sebagai provinsi yang harus menjaga kondusivisitas dan sekaligus sumber energi serta menjaga lingkungan. Semua ditumpukan pada kita, dengan kerja sama seluruh pihak,” papar politikus Partai Gelora tersebut.
Sementara itu, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Harjo Susmoro menjelaskan bahwa kedatangannya untuk menggali data dan informasi langsung tentang antisipasi terhadap krisis energi. Gunanya memberikan masukan kepada presiden untuk membuat keputusan atau suatu kebijakan strategis yang sifatnya mendesak dan darurat.
“Kita tahu energi kita mengandalkan fosil yang semakin berkurang, sehingga kita mencoba mencari alternatif lain. Dan banyak sekali sebenarnya yang bisa kita gali di republik ini, salah satunya energi terbarukan,” sebut dia.
Harjo menambahkan, potensi di Kaltim sangat besar. Tidak hanya energi fosil, tapi juga masih banyak lagi seperti energi angin, gelombang laut, air, arus, panas bumi, masih banyak yang bisa dikembangkan. “Termasuk energi dari kelapa sawit, biodiesel, kira-kira itu konteksnya,” sambungnya. (Zk/adv/diskominfokaltim)