search

Advetorial

IKN NusantaraInfrastruktur IKNPemprov KaltimJembatan Pulau Balang

Begini Perencanaan Jalan Pendekat Jembatan Pulau Balang dari DPUPR-Pera Kaltim

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 26 Juli 2022 | 880 views
Begini Perencanaan Jalan Pendekat Jembatan Pulau Balang dari DPUPR-Pera Kaltim
Potret dari udara Jembatan Pulau Balang. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Jembatan Pulau Balang sisi Balikpapan akan terintegrasi dengan Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun ruas tol pengganti jalan pendekat Jembatan Pulau Balang yang tidak bisa dibiayai pemerintah daerah. Akan tetapi, masih belum diputuskan apakah jalan tol tersebut berbayar atau tidak. Seperti halnya Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).

Menurut perencanaan yang disusun Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim, panjang jalan pendekat itu 15,35 kilometer. Didesain dengan dua jalur dan empat lajur, dengan perkiraan anggaran sekira Rp 1,5 triliun.

Anggaran pembebasan yang dibutuhkan sekira Rp 318 miliar untuk luas lahan 129 hektare. “Jadi, (jalan pendekat Jembatan Pulau Balang sisi Balikpapan) akan terintegrasi dengan jalan tol (IKN). Apakah berbayar atau tidak, nanti akan diputuskan oleh pemerintah,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Junaidi.

Jalan Tol IKN akan terbagi lima segmen. Segmen yang terhubung dengan Jembatan Pulau Balang adalah Segmen 5A, yaitu Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,675 kilometer.

Pembangunan ruas tol ini disiapkan dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,24 triliun. Dengan perkiraan masa pelaksanaan pembangunan selama 2 tahun. Mulai Agustus 2022 hingga Maret 2024. Ruas tol tersebut, terhubung pula dengan Segmen 3A, yakni Segmen Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kariangau-Simpang Tempadung dengan panjang 7,325 kilometer. Pagu pembangunan ruas tol ini adalah Rp 2,02 triliun. Dengan masa pelaksanaan Agustus 2022 hingga Maret 2024.

Selain itu, ada Segmen 3B yang menghubungkan Karang Joang-KKT Kariangau. Dengan pagu anggaran sebesar Rp 3,47 triliun, jalan bebas hambatan sepanjang 7,325 kilometer itu rencananya dibangun mulai September 2022 hingga Maret 2024. Mengenai pembebasan lahan, Junaidi menuturkan, sekira 1,5 kilometer lahan telah dihibahkan pihak perusahaan. Akan tetapi, Junaidi masih belum merinci kebutuhan anggaran pembebasan lahan kedua segmen Tol IKN tersebut.

“Jadi, selebihnya akan dibebaskan oleh Kementerian PUPR. Dari Kariangau menuju Pulau Balang (Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang dan Segmen Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kariangau–Simpang Tempadung) sekitar 15 kilometer. dan dari Kariangau ke Karang Joang (Segmen Karang Joang-KKT Kariangau) sekitar 12 kilometer,” ungkapnya.

Selain pembangunan dua segmen Tol IKN sisi Balikpapan yang terintegrasi dengan Jembatan Pulau Balang, pihaknya juga akan membangun Jalan Simpang Riko menuju bentang pendek Jembatan Pulau Balang sisi Penajam Paser Utara (PPU).

Pagu anggaran yang disiapkan adalah Rp 458,62 miliar. Dengan panjang 15,52 kilometer, masa pelaksanaan pembangunan jalan direncanakan mulai dari Oktober 2022 hingga Agustus 2024.

“Nantinya, dari junction (simpang) Pulau Balang akan dibangun jalan ke Simpang Riko. Yang akan dikerjakan selebar 52 meter adalah jalan bebas hambatan,” ungkap Junaidi. Dari penelusuran, lelang pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang saat ini memasuki tahapan download dokumen pemilihan.

Ada tiga peserta lelang yang memenuhi syarat, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya Wilayah IV (Persero). Pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung juga memasuki tahapan download dokumen pemilihan sejak 22 hingga 29 Juli 2022. Namun, hanya dua peserta lelang yang memenuhi syarat. Yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Sementara, lelang pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karang Joang-KKT Kariangau baru memasuki tahapan kirim persyaratan kualifikasi. Lelang kegiatan ini diikuti oleh 122 peserta lelang.

Atyanto Busono, selaku ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN menuturkan, jalan pendekat Jembatan Pulau Balang sisi Balikpapan akan diperlebar. Melalui pembangunan jalan tol yang sepenuhnya akan dibiayai menggunakan APBN.

“Nanti panjangnya masih 15 kilometer. Tapi untuk ROW-nya, bergantung dari lalu lintas hariannya (LHR). Untuk tahap awal nanti, akan kami bangun seperti Tol Balsam,” ujar mantan direktur Preservasi Jalan Dirjen Binamarga Kementerian PUPR ini.  (Zk/adv/diskominfokaltim)