search

Advetorial

Plt Sekdaprov KaltimRiza Indra RiadiDirect Call EksporKepiting Bakau BalikpapanPemprov Kaltim

Balikpapan Ekspor 5 Ton Kepiting ke Shenzhen Tiongkok

Penulis: Redaksi Presisi
Minggu, 22 Mei 2022 | 2.872 views
Balikpapan Ekspor 5 Ton Kepiting ke Shenzhen Tiongkok
Plt Sekdaprov Kaltim, Riza Indra Riadi (tengah) Menghadiri Direct Call Ekspor Kepiting Bakau Balikpapan. (Istimewa)

Balikpapan, Presisi.co -Balikpapan mengekspor 5 ton kepiting bakau produksi CV Tiga A ke Shenzhen, Tiongkok via direct call. Kepiting senilai Rp 1 Miliar diterbangkan melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Minggu (22/5/2022) siang.

Plt Sekdaprov Kaltim, Riza Indra Riadi menyambut baik dan mengapresiasi langkah-langkah para pelaku usaha dengan dukungan pemerintah daerah untuk bisa go internasional.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengucapkan selamat dan sukses terlaksananya pelepasan direct call ekspor Kepiting Bakau ini ke Shenzen, Tiongkok. Semoga lebih banyak lagi pelaku usaha di bidang perikanan dan kelautan yang mampu mengikuti jejak ekspor langsung ini,” kata Riza Indra Riadi.

Terkait ekspor langsung, Riza mengatakan, kemampuan berbagai pihak membaca peluang untuk terus meningkatkan produksi usaha di sektor kelautan dan perikanan akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah serta mampu menumbuhkan investasi dan ekonomi secara nasional.

“Sekaligus memberikan informasi yang akurat terhadap perkembangan dan peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan dan merupakan kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan Kaltim merupakan salah satu pengekspor terbesar nomor dua di Indonesia pada komoditas perikanan. Potensi yang besar tersebut mesti dimanfaatkan dengan maksimal oleh pelaku usaha.

“Tahun 2020, Kaltim menghasilkan 3783 ton kepiting dengan nilai mencapai Rp 142,2 miliar. Jika mampu dimaksimalkan, tentu ini akan jadi potensi untuk mendorong ekonomi daerah,” kata Rahmad Mas'ud.

Selain untuk konsumsi dalam negeri dan sumber devisa lewat ekspor, sektor perikanan di harapkan berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan nelayan. Di sisi lain, pelaksanaan ekspor secara direct call juga diharapkan mampu mendorong pelaku usaha untuk semakin gencar melakukan ekspor.

“Ini terobosan yang bagus, lewat direct call ekspor bisa lebih efektif,” pungkasnya. (im/ADV/Diskominfokaltim)

Editor: Yusuf