Penulis: Jeri Rahmadani
Samarinda, Presisi.co – Ketua Komisi II DPRD Samarinda Fuad Fakhruddin mengaku gerah dengan aktivitas para jurkir liar yang terus menghantui aktivitas masyarakat di Kota Tepian. Selain melanggar hukum, aktivitas para jukir liar ini juga berdampak langsung dengan berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD).
“Ilegal sudah jelas, apalagi sampai merugikan daerah karena ada potensi PAD disitu,” kata Fuad pada Jumat, 25 Maret 2022.
Untuk itu, Fuad menegaskan agar Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda melakukan pekerjaannya dengan baik. Dishub Samarinda juga disebutnya bisa bekerjasama dengan aparat Satpol PP Samarinda untuk menindak para oknum Jukir liar, seperti yang sering kali ditemukan di kawasan Pasar Pagi.
“Karena, tiap kali ditertibkan. Sehari atau dua hari selanjutnya, muncul lagi,” ungkapnya.
Di sisi lain, pemanfaatan badan jalan yang biasa digunakan oleh para jukir liar ini juga menganggu jalannya lalu lintas. Apa lagi, jika terjadi di kawasan ramai pengendara seperti kawasan Pasar Pagi itu.
Selain penertiban yang harus digalakkan. Fuad juga mendorong Pemkot Samarinda untuk segera mungkin menerapkan sistem e-Parking di tiap kantong-kantong parkir yang tersebar di seluruh titik Kota Tepian.
Menurut dia, permainan para oknum yang dengan sengaja mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari sektor parkir ini bisa diterapkan dan dikendalikan dengan e-Parking.
“Kalau pembayaran parkir masih manual, sampai kapan pun persoalan Jukir liar ini akan terus berulang,” pungkasnya. (*)
Editor: Yusuf
