search

Advetorial

Pemkab KutimHilirisasi IndustriIndustri SawitArdiansyah SulaimanProduk Sawit

Industri Sawit Makin Dilirik, Pemkab Kutim Akan Lakukan Ini

Penulis: Pre02
Kamis, 11 November 2021 | 1.040 views
Industri Sawit Makin Dilirik, Pemkab Kutim Akan Lakukan Ini
Ilustrasi. (Istimewa)

Sangatta, Presisi.co - Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi besar dalam pengembangan produk hilir turunan minyak kelapa sawit. Hal ini didukung ketersediaan bahan baku industri yang melimpah, dimana produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) mencapai 6,453 juta ton pada tahun 2020.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terus menggalakkan program peningkatan ekonomi melalui hilirisasi industrsi dari sektor agribisnis kelapa sawit.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menuturkan, meski program ini telah dimulai sejak pemerintahan sebelumnya. Namun, hasil yang dicapai memang belum optimal.

“Jadi mulai dari perkembangan industri hilir hingga pertumbuhan ekonomi. Maka yang digenjot saat ini adalah konsep pengembangan industri hilirnya,” ujar Ardiansyah.

Padahal, berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kutim diketahui memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 459.681 Ha. Di tahun 2020, jumlah petani sawit bahkan mencapai sebanyak 75.413 KK/KTP.

Ke depan, Pemkab Kutim disebut Ardiansyah akan mengoptimalkan produk turunan sawit seperti personal wash, personal care, hingga biofuel untuk kebutuhan masyarakat Kaltim yang kini mencapai 3,7 juta jiwa.

“Tentunya sebagai pendukung pengembangan sektor agribisnis sebagai roda ekonomi daerah dapat berjalan dengan cepat,” harapnya.

Hal ini pastikan akan terus berproses tiap tahunnya untuk menyambut terbukanya kembali pasar Uni Eropa untuk membeli CPO (crude palm oil) dari Indonesia.

Ardiansyah menyebutkan, nanti adanya penerapan standar nasional melalui Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) akan berlaku pada petani sawit mandiri ataupun plasma.

“Agar daya saing hasil panen dapat setara dengan milik perusahaan. Tentunya Kutim sudah memastikan mengikuti standar itu,” pungkasnya. (*)

Editor: Yusuf