Penulis: Naldi Ghifari
Tenggarong, Presisi.co - Upaya keras dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam hal pengentasan stunting. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat, yang menjadikannya sebagai Program Strategis Nasional (PSN).
Terbukti upaya ini berjalan dengan baik sekali. Semenjak terbentuknya Konvergensi Percepatan dan Pencegahan Stunting (KP2S) pada 2019 lalu. Saat ini persentasenya di Kukar sudah berada diangka 16,8 persen.
Ketua KP2S Kukar, Sunggono menargetkan jika angka stunting di Kukar bisa merangkak diangka 14 persen pada 2024 nanti, sesuai dengan target yang ditetapkan secara nasional dan menyeluruh.
"Mudah-mudahan tahun depan kita bisa turun sampai 15 persen lah," jelas Sunggono.
Meski langkah-langkah penanganan stunting pada tahun 2020 cenderung tidak terlaksana karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga penanganan kembali bergerak pada 2021. Diantaranya penetapan desa-desa yang menjadi lokus target penanganan. Dengan menyasar seribu hari pertama kehidupan (HPK). Semenjak bayi dalam kandungan hingga balita.
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Martina Yulianti. Akan ada penambahan sasaran penanganan stunting di Kukar. Seperti kelompok usia remaja, khususnya remaja perempuan. Untuk persiapan menuju usia kehamilan, harus sehat dan tercukupinya vitamin dan mineral, salah satunya kecukupan zat besi.
"Jadi mulai remaja kini di intervensi kecukupan gizinya agar baik, jadi ketika dia hamil, maka bayinya baik ketika dikandung, tidak hanya menjelang kehamilan saja," rampung Martina. (*)
Editor: Yusuf
