Gedung Bulu Tangkis di Polder Air Hitam Akan Berganti Wajah Jadi Mini Teater Seperti di Australia
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 01 November 2021 | 867 views
Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana mengubah wajah gedung olahraga bulu tangkis yang lama menganggur di Kawasan Polder Air Hitam di Jalan Abdu Wahab Sjahranie, Samarinda Ulu.
Rencana untuk melakukan make over terhadap gedung yang dibangun sejak 2016 itu diutarakan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat dirinya melakukan peninjauan di kawasan yang rencananya akan dibuka menjadi destinasi wisata keluarga di tahun 2022 mendatang.
"Tapi itu masih sebatas ide. Bangunan bulu tangkis nanti kami masih akan koordinasikan dengan kejaksaan termasuk inspektorat, untuk melakukan review terhadap keadaan bangunan," beber Andi Harun.
Kemudian, Pemkot Samarinda juga akan terlebih dahulu bersurat secara resmi kepada tiga kepala keluarga (KK) yang tinggal di sisi luar gedung yang notabene masih masuk wilayah bangunan gedung senilai Rp 33 miliar itu.
"Untuk memberi waktu agar mereka bisa sampai Januari 2022 mencari tempat. karena tempat itu gedung pemerintah yang mereka tempati tanpa izin. Kami lakukan pendekatannya persuasif," ungkap Andi Harun usai melakukan tinjauan.
Andi Harun menyatakan, gedung olahraga tersebut rencananya akan dialihfungsikan menjadi wahana hiburan. Dari gagasannya, direncanakan bakal menjadi mini teater atau opera mini seperti di negara Australia.
Sementara itu, Camat Samarinda Ulu, Fahmi, menyatakan gedung bulu tangkis di Polder Air Hitam tersebut sudah terkesan tak terurus sejak dirinya awal menjabat camat pada 2017 silam. Tampak hanya dari luar saja, bangunan yang berwarnakan cat cream itu kini diselingi kotoran dan lumut, plafon bolong, atap roboh, dan kaca pecah, kian mempertegas kesan terbengkalai bangunan tersebut.
"Tahun 2017 sudah terbengkalai. Dulu sarana olahraga, sempat (ada kegiatan) kalau tidak salah. Habis itu ya ambruk," ucapnya menambahkan.
Senada, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Air Hitam, Yos mengatakan, sejak gedung tersebut dibuka diduga tak pernah dipakai untuk suatu kegiatan.
"Mulai pembukaan sudah tidak terurus. Tahu-tahu selesai. Tapi tidak pernah ditempati," ucap Yos. (*)