Gelar Rapat Evaluasi e-Parking, Andi Harun: Bukan Hanya soal PAD, Budaya Perlu Diubah
Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 15 Juli 2021 | 877 views
Samarinda, Presisi.co – Pemkot Samarinda melakukan rapat evaluasi terkait uji coba pelaksanaan parkir elektronik atau e-Parking pada Kamis 15 Juli 2021 di Balai Kota.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, rapat evaluasi tersebut guna lebih mengoptimalkan lagi pelaksanaan e-Parking di Kota Tepian. Yakni untuk menunjang kehidupan masyarakat yang dibarengi perkembangan teknologi. "Ada masa transisi, jadi juru parkir (jukir) tentu butuh adaptasi. Yang kami perkirakan satu bulan bisa efektif, ternyata butuh waktu. Saya menambah satu bulan lagi supaya lebih familiar para jukir kita menggunakan sistem yang baru," ungkap Andi Harun.
Ia menjelaskan, jaringan sistem e-Parking relatif berjalan baik. Mengenai laporan dari masyarakat yang menggunakan sistem e-Parking merasa lambat, ini termasuk yang tengah dievaluasi.
Ditegaskan Andi Harun, penerapan e-Parking bukan melulu soal peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Samarinda semata. Namun, berfokus pada perubahan sistem dari yang sebelumnya parkir konvensional menjadi digital. "Ada budaya yang harus diubah. Dari yang awal terbiasa manual yang kemungkinanan ada kebocoran, kemudian menggunakan cara baru. Karena peradaban manusia makin hari berkembang, termasuk perkembangan IT," paparnya.
Menurutnya, dari sekadar naiknya pendapatan daerah ada target yang lebih utama. Yakni perubahan sistem, pergeseran peradaban, penanganan perparkiran menjadi lebih transparan. "Parkir di jalan bisa tertib, kemudian mendukung tata kota yang aman dan nyaman. Hal-hal lain yang selama ini menjadi efek negatif bagi perparkiran konvensional," tuturnya.
Andi Harun menjelaskan, penarikan retribusi parkir di tepi jalan di kelola Dinas Perhubungan Samarinda. Sedangkan, bagian dalam seperti di mal-mal di kelola Badan Pendapatan Daerah (Bappenda). Dari target retribusi Rp 2,5 miliar, untuk parkir konvensional dan elektronik sudah terpenuhi Rp 550 juta. "Jadi sebenarnya proses menuju target. Bukan soal uang, tapi perubahan budaya yang membuat kepentingan orang banyak juga terakomodasi. Tidak ada lagi parkir yang semerawut di tempat yang tidak seharusnya, lalu mengganggu kepentingan jalan orang lain," tegasnya.
Sementara itu, diketahui saat ini penerapan e-Parking berada di enam titik ruas jalan dari 10 tempat yang diujicobakan. Andi Harun tak menampik, bahwa sosialisasi yang kurang masih perlu ditingkatkan kembali. "Ada 10 titik yang sekarang coba kami benahi. Tahap berikutnya menjadi 24 titik, dan kemudian akan bertambah lagi. Ini sudah berjalan tiga bulan. Kerja sama dengan jukir saat ini masih belum dilaksanakan. Karena masih uji coba," pungkas Andi Harun (*) Editor: Rizki