search

Advetorial

muhammad samsundprd kaltimArus Balik Idul FitriDilarang Mudik

Muhammad Samsun Minta Pemerintah Antisipasi Arus Balik Idul Fitri 2021

Penulis: Yusuf
Senin, 19 April 2021 | 436 views
Muhammad Samsun Minta Pemerintah Antisipasi Arus Balik Idul Fitri 2021
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun. (Ist)

Samarinda, Presisi.co - Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengingatkan pemerintah untuk turut mengantispasi mobilisasi yang terjadi saat arus balik Idul Fitri 2021.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, imbauan larangan mudik yang belakangan gencar dilakukan oleh pemerintah merupakan kebijakan yang benar. Ini merupakan salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19. 

"Tapi, apakah bisa sebelum dan sesudah lebaran tidak terjadi arus mudik dan sebagainya. Jadi tetap lah, namanya mobilisasi. Cuman kita tetap harus mengantisipasi. Artinya, itu pun pasti akan ada orang untuk mencari solusi mudik,” ucap Samsun pada 19 April 2021 sore.

Seperti diketahui, kebijakan pemerintah terkait larangan mudik saat Idul Fitri menjadi kedua kalinya sejak Covid-19 menerjang Indonesia pada 2020 lalu. Dampaknya, kebiasaan mudik yang dilakukan para perantau untuk merayakan lebaran di kampung halaman pun kembali ditunda.

Namun demikian, kebijakan larangn mudik di Kaltim khususnya dihebohkan dengan kabar  pemerintah Kaltim akan memberlakukan penutupan bandara hingga pelabuhan pada 26 April 2021. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari pemudik yang akan melakukan perjalanan sebelum tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 .

“Bandara dan pelabuhan itu yang bisa menutup siapa? itu kan hanya ada di kementerian atau pemerintah pusat. Pengelola Bandara itu Angkasa Pura, kan patuhnya di kementerian. Gubernur sifatnya koordinasi," sebut Samsun meluruskan pernyataan Gubernur Kaltim Isran Noor.

Ia menilai wajar apabila sempat terjadi kepanikan di tengah masyarakat mengenai larangan mudik. Apalagi dengan adanya kabar penutupan bandara dan pelabuhan. Hal ini dikarenakan masyarakat hanya terpacu dengan pernyataan dari kepala daerah.

"Pertanyaannya, mampu kah Kaltim?. Tentunya dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan itu semua,” kata Samsun.

“Harus lebih bijaklah terkait dengan kedaulatan pangan kita masih tergantung dengan daerah luar seperti Jawa dan Sulawesi. Apalagi menjelang lebaran, jangan sampai justru ini akan menjadi kepanikan di pasar yang akan mengakibatkan inflasi menjelang lebaran. Begitu pertimbangannya,” sambungnya.

Bukan kali pertama, kebijakan dari Isran Noor yang dinilai membuat kehebohan ditengah masyarakat. Salah satu contohnya, adalah kebijakan Kaltim Steril yang melarang adanya aktivitas di akhir pekan sabtu dan minggu. Yang kala itu juga telah mengakibatkan terjadinya panic buying di masyarakat.

Editor: Yusuf