Penulis: Nur Rizna Feramerina
Balikpapan, Presisi.co - Kasus dugaan penggunaan alat rapid test bekas di Bandara Kualanamu Medan menghebohkan masyarakat. Sebab peralatan tersebut harus sekali pakai saja. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty menyarankan masyarakat memastikan alat rapid test itu memang baru.
"Kami sarankan masyarakat meminta segel dibuka di depan mereka," terangnya.
Dokter yang akrab disapa Dio ini menginstruksikan staf pengawas laboratorium meninjau alat rapid test yang digunakan, setelah mendengar kabar adanya penggunaan ulang alat rapid test.
Sebab jika hal tersebut terjadi, maka hasil positif Covid-19 kemungkinan besar terjadi pada pasien sebelumnya yang telah positif.
Tidak hanya itu, Juliarty bekerja sama dengan manajemen Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan untuk mengawasi klinik di bandara.
"Karena di Medan kasusnya di klinik bandara. Saya mendapat telepon dari General Manager Bandara SAMS Sepinggan untuk bersama memantau," ucapnya.
Dijelaskannya, alat rapid test setelah digunakan harus dimusnahkan. Dilakukan melalui mekanisme pemusnahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Namun hingga saat ini Juliarty menyebut kasus penggunaan alat rapid test bekas belum pernah terjadi di Balikpapan. (*)
Editor: Rizki
