search

Daerah

Andi HarunMasalah Banjir di SamarindaSistem Drainase di SamarindaFlyover Air HitamJalan DI PandjaitanSimpangan Sempaja

Tinjau Drainase, Andi Harun: Masalah Banjir Tak Bisa Hanya Diselesaikan di Atas Meja

Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 27 April 2021 | 683 views
Tinjau Drainase, Andi Harun: Masalah Banjir Tak Bisa Hanya Diselesaikan di Atas Meja
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat meninjau sistem drainase yang kerap menyebabkan genangan air. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Banjir menyergap beberapa titik penting di Ibu Kota Kaltim. Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau drainase yang kerap menyebabkan genangan air. Ia menyebut, blusukan ini dilakukan untuk mengetahui problem teknis lapangan yang tidak bisa hanya diselesaikan di atas meja.

Lokasi pertama yang ditinjau adalah di bawah Flyover Air Hitam. Andi Harun menyebut sistem drainase di titik ini buntu permanen akibat tumpukan sampah. 

Ada pipa yang melintang di pertemuan drainase antara Jalan Pembangunan dan simpangan Jalan Juanda. Jika tidak dibuka, akan sulit membersihkan sampah di dalamnya.

"Itu juga yang mungkin menjadi penyebab dari tidak lancarnya air, sehingga menimbulkan luapan di sekitar," papar alumnus Teknik Pertambangan UVRI Makassar itu.

Andi Harun menginstruksikan Dinas PUPR Samarinda membangun drainase dengan crossing dari arah Jalan AW Syahranie ke Jalan Juanda. 

"Skemanya, aliran air dibuang langsung ke Sungai Mahakam. Perencanaan disusun di APBD perubahan 2021, dan pembangunan di APBD 2022," ungkap Andi Harun. 

Peninjauan lapangan bergeser ke simpangan Sempaja. Andi Harun menduga di titik ini penyebabnya ada aliran air yang melintas crossing dari drainase di sebelahnya. "Dari arah Jalan AW Syahranie juga crossing ke arah sekitar puskesmas," bebernya. 

Ia melanjutkan peninjauan ke simpangan Jalan DI Pandjaitan. Pada titik ini, sebagai tindak lanjut instruksinya kepada dinas PUPR, perihal pembukaan drainase sepanjang 2 meter di kawasan sungai mati di samping swalayan GBE. 

"Dinas PUPR mengatakan telah dibuka. Tetapi memang tidak sepenuhnya, karena belum selesai pembebasan rumah warga di atas sungai mati itu. Jadi kami tunggu pembayarannya selesai," lanjutnya.

Mantan wakil ketua DPRD Kaltim ini meninjau pengerjaan drainase di tengah simpangan Jalan DI Pandjaitan yang masih membutuhkan Rp 2 miliar. Ia meminta dinas PUPR tahun ini menyelesaikan proyek tersebut. “Setelah Lebaran segera tender,” sebutnya.

Ia memerintahkan dinas PUPR menindaklanjuti alternatif kebijakannya. Ia akan menindaklanjuti masalah sosial yang berkaitan dengan pengerjaan jalan yang sebelumnya dilaksanakan Pemprov Kaltim itu. (*)

Editor: Rizki