search

Daerah

Abrasi di Jembatan Mahkota IIAndi HarunJembatan Mahkota II

Redam Spekulasi, Andi Harun Jelaskan Kondisi Jembatan Mahkota II Pasca Abrasi dan Turunkan Tim Teknis

Penulis: Yusuf
Minggu, 25 April 2021 | 633 views
Redam Spekulasi, Andi Harun Jelaskan Kondisi Jembatan Mahkota II Pasca Abrasi dan Turunkan Tim Teknis
Situasi di sekitar Jembatan Mahkota II Pasca terjadinya abrasi yang turut menyebabkan satu orang warga hilang. (Kurniawan/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun angkat bicara mengenai kondisi terkini di Jembatan Mahkota II. Melalui halam sosial media Facebook pribadinya, Andi Harun menulis jika secara teknis struktur Jembatan Mahkota II masih aman, meski pada Minggu 25 April Siang tadi, terjadi abrasi di sekitar pondasi jembatan.

"Struktur jembatan masih aman sampai ada pengumuman keadaan lain dari Pemerintah," kata Andi Harun.

Ia menduga, abrasi yang terjadi dipicu oleh aktifitas pengurukan tanah untuk proyek pemerintah pusat, terkait pembangunan Intake oleh kontraktor berinisial PT NK yang jaraknya lebih kurang 30 meter dari pylon jembatan.

"Temuan sementara tim, pelaksana (PT. NK) belum mengerjakan turap penahan-bagian yg akan diselidiki apakah termasuk kelalaian/kesengajaan atau karena pertimbangan teknis (menunggu hasil penyelidikan teknis, besok). Kami telah memerintahkan menghentikan sementara pekerjaan di lokasi guna menghindari hal-hal diluar dugaan," katanya.

Andi Harun turut mengingatkan agar tidak ada pihak yang berspekulasi terkait kondisi jembatan hingga Pemkot Samarinda dan pihak terkait melaporkan hasil kajian teknis, pasca terjadinya abrasi yang turut dikabarkan menyebabkan satu warga hilang.

"Tim akan melakukan penyelidikan dan minitoring philon jembatan. Pihak proyek bangunan spam yg dibangun oleh pusat atau Badan Pelaksanaan Permukiman Wilayah," jelasnya.

Meski kabar terkait abrasi di sekitar Jembatan Mahkota II menyedot perhatian publik, namun hingga berita ini diterbitkan Andi Harun memastikan jika dirinya belum menerbitkan kebijakan untuk menutup jembatan.

"Pemerintah Kota Samarinda belum membuat kebijakan penutupan Jembatan sampai ada keadaan baru pada hasil penyelidikan besok," sebutnya.

"Tiang Jembatan diperkirakan tertanam hingga kurang lebih 60 meter. Selanjutnya kami minta kepada media dan semua pihak untuk tidak menyebarkan berita dan analisa bersikap spekulatif yang berpotensi meyebarkan berita hoax dan meresahkan warga," tambahnya.

Masih dari sumber yang sama, Andi Harun juga menyampaikan duka cita mendengar kabar salah seorang warganya hilang saat hendak menyelamatkan diri saat abrasi terjadi.

"Kiranya semuanya bersabar menunggu sampai besok hari hasil penyelidikan teknis tim. Mari kita semua berdoa semoga semuanya baik-baik saja dan seluruh warga Kota Samarinda mendapat keselamatan dan terhindar dari segala musibah," harapnya.

Editor: Yusuf