Kondisi Museum Samarendah: Kuat Membangun, Lemah Mengelola
Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 03 April 2021 | 940 views
Samarinda, Presisi.co – Kuat membangun, lemah mengelola. Barangkali itu gambaran yang tepat terhadap realita Museum Samarendah yang sampai saat ini masih sunyi senyap. Pengamat hukum Herdiansyah Hamzah menegaskan hal tersebut. Bahwa kondisi aset yang tidak terpelihara dengan baik menunjukkan manajemen pengelolaan aset yang buruk.
"Sayang kalau tidak difungsikan secara maksimal. Aset-aset itu dibangun dengan menggunakan uang rakyat yang cukup besar," ungkap dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman itu.
Herdiansyah menyebut, ada dua masalah mengenai aset yang terbengkalai ini. Pertama, kelemahan pada aspek perencanaan. Seharusnya sedari awal aset museum itu didesain tidak hanya pada sisi penggunaan, tapi juga pada sisi perawatan.
"Kalau kita mau lacak, banyak aset-aset pemda yang dibangun sekali pakai, lalu selepas itu dibiarkan terbengkalai," beber lelaki yang mengidolakan Fidel Castro itu.
Kemudian penyebab terbengkalainya aset daerah itu menunjukkan kelemahan manajemen pengelolaan. Ia menduga ada saja alasan yang bermuara pada anggaran.
"Umumnya, minimnya anggaran operasional selalu dikambinghitamkan," lugas mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Mengenai potensi masalah hukum, ia mengaku belum bisa bicara banyak. Sebab, alokasi biaya pemeliharaan aset daerah khususnya pada Museum Samarendah juga belum diketahuinya.
Kecuali jika ada alokasi biaya operasional pemeliharaan aset yang tidak tampak penggunaannya. Itu, lanjutnya, baru bisa dibawa ke ranah hukum. “Tetapi mesti dilacak terlebih dahulu slot anggaran ini," pungkasnya.
Diketahui, Museum Samarendah dibangun dengan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Lokasi museum itu dulunya gedung SMP 1 dan SMA 1 Samarinda yang melahirkan banyak pejabat besar di Kaltim. Dua sekolah paling favorit di Kaltim itu kini berada di Jalan Anang Hasyim, Samarinda Ulu. (*)