search

Politik

SangasangaDPRD KaltimMuhammad SamsunPDI Perjuangan

Ariel Curhat ke Muhammad Samsun, 6 Kawasan RT di Sangasanga Dalam Diterjang Banjir

Penulis: Yusuf
Senin, 25 Januari 2021 | 557 views
Ariel Curhat ke Muhammad Samsun, 6 Kawasan RT di Sangasanga Dalam Diterjang Banjir
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun (kanan) saat meninjau lokasi terdampak banjir di Sangasanga Dalam.

Samarinda, Presisi.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir yang sempat menggenangi sejumlah kawasan di kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bersama warga setempat, Samsun menemui sejumlah bekas peninggalan banjir yang terjadi sebelum akhir tahun 2020 lalu.

“Ini kita lihat ada bekas-bekas banjir yang cukup tinggi, rupanya aliran air dari atas tertumpuk di sini,” kata Samsun, Sabtu (23/1/2021) sore.

Banjir besar yang pertama kali terjadi di Sangasanga Dalam itu lanjut dikatakan Samsun dipicu oleh ketidakmampuan drainase utama yang mengitari kawasan tersebut, menampung derasnya air.

“Ini juga terjadi pendangkalan karena aliran air membawa material tambang dari gerusan dan kupasan lahan yang ada di atas. Sehingga pasir menumpuk di aliran sungai ini,” kata Samsun.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, agar banjir tak lagi menghantui warga sekitar drainase yang ada saat ini harus segera dikeruk dan dilebarkan, mengantisipasi agar banjir yang sama tak terulang lagi.


Foto : Salah satu titik drainase di Sangasanga Dalam yang mengalami pendangkalan.

Pun demikian menurut Ariel, warga setempat yang saat itu turut membersamai Samsun saat melakukan tinjauan lapangan di Sangasanga dalam itu mengaku jika banjir besar yang sempat merendam 6 kawasan RT di Sangasanga dalam itu, baru kali ini terjadi.

Warga menduga, luapan air dari dua danau pasca tambang menjadi pemicu bertambahnya volume air yang melintasi jalur drainase itu.

"Untuk di RT 01 itu, ada (banjir) yang mencapai setengah rumah, atau lebih dari 1 meter," terangnya. 

"Saat hujan lebat, ada juga banjir bandang. Informasi dari warga di RT 24 ada dua danau pasca tambang yang jebol," tambahnya. 

Kondisi drainase yang sempit dikatakannya tak mampu menampung air yang melintas. Terlebih, saat peristiwa terjadi, air laut disebutnya tengah pasang. 

"Semoga ini (drainase) bisa segera di normalisasi dengan penurapan," harapnya.

Editor : Oktavianus