Puluhan Desainer Kenalkan Wastra Kaltim di Virtual Trunk Show Borneo Fashion Bration 2021
Penulis: Jeri Rahmadani
Minggu, 17 Januari 2021 | 1.000 views
Samarinda, Presisi.co - Event virtual wisata tengah populer di masa pandemi Covid-19. Hal yang sama turut dilakukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) agar pengetahuan dan upaya pelestarian wisata Kaltim tersiar ke penjuru Nusantara bahkan dunia.
Bertajuk Wastra Indonesia, dari IKN untuk Nusantara, Dispar Kaltim merangkul Borneo Fashion Bration (BFB) untuk mendongkrak potensi di sektor fashion sekaligus memperkenalkan wastra yang menjadi identitas atau ciri khas Kaltim itu sendiri.
"Kaltim punya potensi sub sektor fashion yang bisa menjadi sumber pendapatan yang terbaharukan. Di masa pandemi, sektor fashion tak berhenti," papar Kepala Dispar Kaltim, Sri Wahyuni, Sabtu (16/1/2021).
Sri sapaan karib Kadispar Kaltim menyebut, keterkaitan antara wastra Kaltim dan pengembangan fashion di Nusantara sendiri berakhir melalui thumping to buy.
"Bahkan, ada pengunjung yang sengaja datang ke daerah hanya untuk membeli oleh-oleh khas daerah. Karena itu, kami ingin wastra Kaltim bisa menjadi thumping to buy. Pengunjung yang datang ke Kaltim tertarik untuk membeli dan mempelajari makna wastra," tuturnya.
Dikesampatan yang sama, Sri berharap pelaksanaan Virtual Kaltim Fest (VKF) seri pertama yang digelar bersamaan dengan perayaan HUT Kaltim ke-64 ini, bisa menjadi penyemangat bagi para penggiat fashion yang menjadi mitra industri pariwisata.
"Jadikan pandemi ini sebagai momentum untuk berkreasi, berinovasi sekaligus berpromosi di ruang-ruang virtual seperti saat ini," imbuhnya.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa yang saat itu turut hadir di Virtual Trunk Show Borneo Fashion Bration 2021, turut menyampaikan apresiasi atas digelarnya VKF seri pertama yang digelar oleh Dispar Kaltim itu.
Menparekraf RI, dikatakan Rizki Handayani berpesan agar pelaksanaan event wisata harus mengedepankan 4 hal, yaitu lokalize, personalize, customize dan small all in size.
"Pelaksanaan event harus relevan dengan kondisi (pandemi) saat ini. Manfaatkan teknologi, agar tetap menjangkau audience (peserta) yang lebih luas," terangnya.
Disamping itu, Rizki Handayani turut mengingatkan agar tiap event wisata harus menerapkan panduan kesehatan CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability (pelestarian lingkungan).
"Tetap semangat dalam berkarya. Mari kita berkolaborasi untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia," sebut Rizki.
Untuk diketahui, pelaksanaan VKF seri pertama ini sendiri menghadirkan fashion show wastra Kaltim dari 7 kabupaten/kota wastra nusantara oleh 50 desainer.
Tak hanya Ulap Doyo. Sarung Tenun Samarinda yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari Kaltim oleh Mendikbud RI pada tahun 2016 itu bahkan menjadi salah satu wastra yang menarik perhatian para desainer, untuk kemudian dipadupadankan menjadi karya fashion yang begitu menarik untuk segera dimiliki.
Selain itu, wastra atau kain tradisional Kaltim yang turut mewarnai Virtual Trunk Show Borneo Fashion Bration 2021 ini terdiri dari, Kain Badong Tancep, Sulam Tumpar, Kriong, manik-manik dan batik khas Kaltim.