search

Daerah

Kisah UnikBeternak KambingKambing Jawasamarinda

Embul Atim, Kambing Kesayangan Pasutri di Samarinda yang Makan Nasi dan Dirawat Seperti Anak Sendiri

Penulis: Topan
Kamis, 07 Januari 2021 | 887 views
Embul Atim, Kambing Kesayangan Pasutri di Samarinda yang Makan Nasi dan Dirawat Seperti Anak Sendiri
Sunarti saat memberi makan Embul Atim, kambing kesayangan yang dirawat seperti anak sendiri.

Samarinda, Presisi.co - Beternak kambing sudah menjadi kegiatan umum yang dikerjakan masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah pedesaan. Namun, kisah unik dari Suparlan dan Sunarti, pasangan suami istri peternak kambing di Lubuk Sawa, Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda ini, patut untuk disimak.

Kepada Presisi.co, Sunarti bercerita banyak mengenai perlakuannya kepada Embul Atim. Kambing kesayangan yang mereka rawat seperti anak sendiri. 

Embul Atim yang saat ini tinggal satu atap bersama mereka dikatakan Sunarti baru berusia 6 bulan. Bak seorang anak balita, Embul si kambing kesayangan pasutri ini terlihat begitu menggemaskan, lantaran sering bermanja-manja dengan pemiliknya, seperti ibu sendiri.

Sunarti bercerita, sejak Embul Atim ditinggal pergi induknya yang mati saat berusia 7 hari, Embul Atim dirawat olehnya. Tiap pagi, kambing kesayangan ini diberi makanan kucing untuk sarapan. Bahkan, susu formula yang biasa dikonsumi anak bayi, turut ia berikan untuk si kambing kesayangan.

Karena tinggal serumah dengan pemiliknya, Embul juga memiliki kebiasaan makan yang unik. Jika pada umumnya kambing makan rumput dan dedaunan, Embul justru lebih suka makan nasi yang dilengkapi dengan lauk pauk.

"Ikan mau asal enggak ada durinya. Kalau minumnya sekarang susu formula untuk 6-12 bulan," kata Sunarti.

Selain makan nasi, Embul diakui Sunarti juga suka makan buah-buahan seperti matoa. 

Kambing kesayangan Suparlan dan Sunarti ini bahkan tak pernah ditinggal sendiri di rumah. Jalan-jalan bersama kedua pemiliknya dengan sepeda motor, sudah menjadi hobi.

"Enggak pernah ditinggal. Kalau ditinggal ya bisa nangis. Kalau (Embul) dipanggil mbek ya aku enggak mau," tutup Sunarti.

Editor : Oktavianus