search

Advetorial

Kecamatan Muara BadakKutai KartanegaraDiskominfo KukarPotensi Laut KukarTerumbu Karangkukar

Keindahan Laut Muara Badak Akhirnya Terungkap dari Pokmaswas yang Sempat Disebut Gila

Penulis: Rofi
Rabu, 25 November 2020 | 1.263 views
Keindahan Laut Muara Badak Akhirnya Terungkap dari Pokmaswas yang Sempat Disebut Gila
Pengunjung saat menjajal keindahan laut Muara Badak, Kutai Kartanegara.

Tenggarong, Presisi.co - Kecamatan Muara Badak memiliki potensi keindahan dan kekayaan laut yang tinggi.  Kekayaan alam tersebut, sangat baik jika dikembangkan menjadi ekonomi kreatif dalam menunjang sektor pariwisata di wilayah itu.

Disebutkan Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Bina Lestari di Kecamatan Muara Badak, Mansur, selain hasil tangkapan ikan, di lepas pantai di Muara Badak, juga dihuni spot-spot terumbu karang yang menakjubkan.

“Tahun 2013 kami survei bersama-sama membuktikan terumbu karang dan ketemu. Terumbu karang itu nyata di Muara Badak,” katanya.

Sebelumnya, terumbu karang di Laut Muara badak pertama kali ditemukan nelayan pada tahun 2007. Mansur yang sangat dekat dengan aktivitas nelayan, tergerak untuk memastikan informasi tersebut. Temuan itu lalu dikabarkan ke berbagai pihak. Sayangnya, informasi itu tidak ada yang merespon.

“Saya sempat disebut orang gila, waktu belum ada yang percaya ada terumbu karang di Muara badak,” ungkapnya.

Beragam upaya dilakukan untuk membuktikan, apakah benar ada terumbu karang di sana. Termasuk menghubungi sahabatnya, Mukhlis Effendi, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.

Untuk membuktikan, di tahun 2013 Mansur berinisiatif mencari spot terumbu karang. Bersama Mukhlis, dia menemukan banyak sekali terumbu karang yang indah dengan kedalaman 3-45 meter. Saat survei pertama kali, Mansur dan Mukhlis menemukan dua spot terumbu karang.

Mereka lalu menamakan spot tersebut Batu Renggek. Nama tersebut diambil dari cerita penemuan yang dilakukan penyelaman pada satu titik terumbu karang, yang di atasnya ada aktivitas nelayan memasang alat tangkap.

“Kami namakan spot itu dengan sebutan Batu Rengge,” kata Mansur.

Selain nama itu, ada pula beberapa spot yang diberi nama batu bom dan batu hiu. Batu bom diambil dari sejarah pengeboman ikan di sana. Sedangkan batu hiu, karena saat pertama kali diselami, mereka menemukan berbagai jenis ikan hiu.

“Tahun 2017 saat penyelaman itu, kami benar-benar menemukan hiu. Ada grey shark (hiu lonjor), dan leopard shark (hiu macan tutul),” ujar Mukhlis.

Dia menyebut Muara badak adalah Kawasan laut yang menyimpan beragam kekayaan yang luar biasa. Kini, tambahnya, jika hanya ingin menikmati keindahan terumbu karang, tak perlu jauh-jauh. Cukup ke Muara Badak. Aksesnya lebih mudah dan terjangkau dibanding spot terumbu karang lainnya.

“Sesuatu yang diluar prediksi, kita benar-benar ketemu hiu. Ini hal luar biasa dan itu ada di Kecamatan Muara Badak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara Dadang Supriatman menyebut pihaknya sudah mengambil langkah khusus terkait pelestarian terumbu karang. Bantuan berupa peralatan menyelam dan kapal sudah diberikan ke Pokmaswas Bina Lestari.

“Kita berharap, rehabilitasi terumbu karang berjalan baik sehingga nantinya potensi bahari di Kutai Kartanegara semakin besar,” kata Dadang.

Editor : Oktavianus