search

Daerah

Vaksin Covid-19Dinkes KaltimMenkeusri mulyani

Mohon Maaf, Kaltim Tak Masuk Daftar Prioritas Distribusi Vaksin Covid-19

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 13 November 2020 | 698 views
Mohon Maaf, Kaltim Tak Masuk Daftar Prioritas Distribusi Vaksin Covid-19
Ilustrasi. (Sumber : istimewa)

Kaltim, Presisi.co - Pemerintah tengah menyiapkan dana untuk pengadaan vaksin corona sebesar Rp 34 triliun. Dana itu terbagi untuk pengadaan vaksin pada 2020 dan 2021. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Dalam keterangannya, Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah tengah menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk penanganan kesehatan dan vaksin pada tahun 2020 ini. Kemudian, pada tahun 2021 mendatang pemerintah juga menganggarkan dana sebesar Rp29,23 triliun untuk program vaksinasi dan perlindungan sosial.

"Kami melakukan pencadangan untuk pengadaan vaksin, untuk tahun ini dan tahun depan. Totalnya Rp5 triliun ditambah Rp29 triliun," tutur Sri Mulyani dikutip dari CNN, Kamis (12/11).

Sri Mulyani mengungkapkan dana ini masuk ke dalam program penanganan pandemi Covid-19 untuk tahun 2020 di klaster kesehatan. Kemudian, pengadaan vaksin tahun 2021 akan menggunakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) 2020.

Provinsi Kalimantan Timur dikabarkan tidak masuk daerah prioritas yang akan mendapatkan vaksin.

"Iya. Itu kan pernyataannya. Kami secara resmi, belum ada terima perubahan rencana vaksin untuk Kaltim," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim Setyo B Basuki, Rabu (11/11).

Daerah prioritas yang mendapat distribusi vaksin yang direncanakan pada bulan November ini antara lain adalah DKI Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwa selama menunggu vaksin didistribusikan, masyarakat hendaknya tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Sambil menunggu vaksin, menggunakan masker itu tetap perlindungan utama. Kemudian menjaga jarak, menjauhi kerumunan, karena ini penting pada saat nanti kegiatan sosial meningkat, kita tetap harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan," ucapnya.