search

Daerah

KopiriasamarindaBrand Kopi Lokal

Cerita di Balik Hadirnya Kopiria Bung Tomo, Tempat Ngopinya Wargaria Samarinda

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Selasa, 13 Oktober 2020 | 1.827 views
Cerita di Balik Hadirnya Kopiria Bung Tomo, Tempat Ngopinya Wargaria Samarinda
Mural art di salah satu sudut Kopiria, Jalan Bung Tomo, Kecamatan Samarinda Seberang.

Samarinda, Presisi.co - Pukul 9 pagi rolling door berwarna hitam itu dibuka. Para pegawai yang bertugas pagi itu, bergegas membersihkan meja-meja. Lantai ruangan disapu, kursi-kursi ditata sedemikian rupa ditemani alunan lagu yang bersumber dari sudut ruangan.

Setiap harinya, ratusan pengunjung menyempatkan diri untuk mencicipi menu-menu di sana, bahkan ada yang berkunjung hanya untuk melepas penat, karena harus berdiam diri di rumah selama pandemi ini.

Meski terbilang baru, namun cabang brand kopi lokal bernama Kopiria ini mampu menjadi magnet bagi para pecinta kopi di Kota Tepian. 

“Kami buka Kopiria di Samarinda Seberang karena melihat pasar juga, di sini belum ada tempat nongkrong yang murah dan asik. Mungkin ada tapi gak terekspos,” ujar Michael, selaku pemilik Kopiria.

Selain karena bisnis kopi yang banyak digemari dari berbagai kalangan, alasan lain dari Michael menghadirkan Kopiria di tengah situasi pandemi merupakan salah satu cara untuk menghibur masyarakat yang sudah jenuh berada di rumah. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Kopiria disambut hangat oleh masyarakat khususnya warga Samarinda Seberang.

Buka dari pukul 10 pagi hingga 10 malam, Kopiria selalu ramai dikunjungi. Menu-menu yang disediakan pun bermacam-macam. Tidak hanya minuman, makanan lokal seperti pisang peppe’ dan cireng juga tersedia di Kopiria Jalan Bung Tomo ini.

Kopiria dipilih oleh Michael karena melihat pasar, disaat kebanyakan kedai kopi menyediakan kopi spesialis yang hanya bisa dinikmati beberapa kalangan, Kopiria hadir untuk dapat dinikmati berbagai kalangan termasuk anak-anak dan ibu-ibu.

Keunikan dari bisnis yang baru saja dirintis oleh Michael ini adalah uang yang digunakan untuk membuka Kopiria berasal dari uang yang seharusnya digunakan untuk resepsi pernikahan. Hari bahagia yang seharusnya dilaksanakan secara meriah, berubah  menjadi private wedding, menghadirkan keluarga terdekat saja. 

“Karena pandemi, modal yang terkumpul untuk nikah dialihkan untuk membuka Kopiria ini. Alhamdulillah keluarga juga mendukung keputusan ini,” ucapnya.

Michael menambahkan, bagi siapa pun yang ingin membuka bisnis di tengah pandemi seperti saat ini, Michael menyarankan agar memikirkan strategi-strateginya secara matang, melakukan survei dan menghilangkan rasa ragu dalam diri. Selain itu, meminta bantuan kerabat untuk mempromosikan usaha yang akan dirintis juga menjadi salah satu strategi.

“Intinya mikirin strategi secara matang, survey, dan jangan ragu,” tutupnya.