search

Daerah

samarindaCovid-19Samarinda Medika CitraKlaster RS SMC

12 Orang di Klaster RS SMC Seluruhnya Stabil dan Laksanakan Isolasi Mandiri

Penulis: Yusuf
Kamis, 13 Agustus 2020 | 1.664 views
12 Orang di Klaster RS SMC Seluruhnya Stabil dan Laksanakan Isolasi Mandiri
Rumah Sakit Samarinda Medika Citra. (Foto : Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC) Langoday Aldo memastikan 12 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari Klaster RS SMC, seluruhnya melaksanakan isolasi mandiri.

"Jadi kondisi (pasien) stabil, tidak ada yang dirawat di SMC, semuanya isolasi mandiri," sebut Aldo, sapaan karibnya ketika dikonfirmasi Presisi melalui telepon seluler, Kamis (13/8/2020) siang.

Meski tak menyebut secara spesifik, namun Aldo memastikan jika 12 orang yang terdaftar dalam Klaster RS SMC ini terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes) dan keluarga terdekat nakes yang terpapar corona.

Aldo melanjutkan, sejak jauh hari, pihaknya telah menyiapkan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak penyebaran pandemi global ini. Terutama saat Samarinda ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal.

"Kita sudah ambil langkah preventif, mulai dari sterilisasi berkala di setiap ruang pelayanan dan pemeriksaan kesehatan tenaga medis," kata Aldo.

     
   Berita Terkait :  
   
   
     


Disamping itu, lanjut dikatakan Aldo jika RS SMC turut melakukan pemeriksaan awal terkait risiko penularan virus dari pasien yang ditangani. Mulai dengan pemeriksaan rapid tes bagi pasien rawat inap. Pemeriksaan suhu tubuh, konfirmasi kondisi kesehatan secara umum dan riwayat perjalanan pengunjung dan karyawan yang ada di lingkungan RS SMC.

"Pesan kami hanya satu, pasien dan keluarga pasien bisa jujur terhadap kondisi kesehatan. Sekalipun kami sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, jika tidak kooperatif, risiko tetap ada," imbau Aldo.

Kendati demikian, layanan rumah sakit yang beralamat di Jalan Kadrie Oening ini dipastikan Aldo, berlangsung normal. Terlebih, tak satupun pasien yang terdata dalam klaster ini dirawat di tempat mereka. 

"Prinsipnya, kami mengusung layanan yang bersifat pencegahan, penularan dan memperketat protokol kesehatan yang sudah berjalan saat ini di rumah sakit," lugasnya. 

"yang paling prioritas adalah memastikan keamanan bagi seluruh Nakes, pasien dan keluarga pasien, itu yang menjadi tugas kami," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kosasih menyebut sejak Kota Tepian ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal, setiap orang berisiko terpapar oleh pandemi global ini. Utamanya para Nakes. Selain bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, Nakes juga tak lepas dari kehidupannya sebagai makhluk sosial. 

"Itu yang harus diingat. Kemungkinan besarnya dia (Nakes) bisa dapat di rumah sakit. Tapi jika ditanya, dapat (terpapar) dari mana kita juga enggak tau, virusnya aja tidak terlihat," lugas Ismed.

Untuk itu, Ismed mengimbau agar seluruh warga Samarinda komitmen dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama di fase adaptasi kebiasaan baru ini. 

"Intinya, kita sudah transmisi lokal. Semua, dalam keadaan apapun harus taat dan patuh terhadap protokol kesehatan," pungkasnya.