Keluarga Terkejut, Hasil Swab Positif Keluar Setelah Ayahnya Dimakamkan Tanpa Protokol Covid-19
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 12 Agustus 2020 | 2.115 views
Samarinda, Presisi.co - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kosasih angkat bicara terkait gejolak yang timbul di masyarakat, terkait pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi positif tanpa protokol Covid-19.
"Hari ini istri SG akan dirawat di RS AWS, di Ruang Isolasi Covid-19," tulis Ismed, di grup pesan instan WhatsApp, Rabu (12/8/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Ismed juga membenarkan klarifikasi keluarga korban yang beredar luas di aplikasi pesan instan. Dalam edaran tersebut, pihak keluarga mengaku tidak mengetahui jika ayah mereka yakni Pasien SMD 388, usia 78 tahun meninggal dengan status positif corona.
Adapun klarfikasi lengkap keluarga korban dari edaran yang beredar luas di aplikasi pesan instan dan sosial media, sebagai berikut :
Utk mengklarifikasi berita yang beredar mengenai papa ipit, dimohon utk di mengerti bahwa semua ini diluar sepengetahuan kami. Kronologinya sebagai berikut. Pada tgl 7 Agustus 2020 kami sekeluarga ada melakukan swab dikarena kami juga ada bertemu dengan bbrp org yg terakhir diketahui positif covid. Ternyata tgl 8 Agustus 2020 papa kami meninggal jam 3.50 subuh dini hari. Tidur ngorok trus tiba-tiba tidak ada. Kami sekeluarga juga sempat kaget krn diketahui itu sebagai serangan jantung. Dan pada hari ini tgl 11 Agustus 2020 kami baru menerima surat hasil swab. Ternyata alm bpk kami dan ibu kami yg skr sedang terbaring di ranjang sakit stroke hasil swabnya positif. Utk itu kami sekeluarga yg negatif sedang dilakukan swab ulang. Untuk itu kami minta, supaya teman2 tidak salah memahaminya. Kami mohon doa dari teman-teman semoga kami sekeluarga sehat dan dapat menjalani karantina mandiri di rmh atau sesuai dengan anjuran dari pihak yang berwenang. Kiranya ini yg dapat kami sampaikan. Terima kasih.
"Yang terpenting sekarang semua yang hadir pada saat proses pemakaman sudah ditracing semua," sebut Ismed, menanggapi edaran tersebut.
Sebelumnya, dalam rilis laporan media harian Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jubir Satgas Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak melaporkan jika Pasien SMD 388 meninggal pada 8 Agustus 2020, dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut.
"Pemulasaran dan pemakaman tidak sesuai protokol Covid-19," lugas Andi.
Hingga berita ini naik tayang, awak media juga masih menanti penjelasan spesifik Dinkes Samarinda, terkait kasus tersebut. Mengingat, kasus pasien yang meninggal dengan status positif corona yang tidak dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19, juga sempat terjadi sebelumnya.