15 Kasus Baru di Klaster RSUD AWS Belum Tercatat di Laporan Dinkes Samarinda
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 30 Juli 2020 | 1.435 views
Samarinda, Presisi.co - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Samarinda, kembali meningkat. Per hari ini, Kamis (30/7) tercatat ada 11 tambahan kasus baru yang dinyatakan terpapar oleh virus corona.
Data ini sendiri, dipastikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismed Kosasih, belum termasuk tambahan seluruh kasus baru dari Klaster RSUD AWS yang dilaporkan bertambahan 15 kasus, menjadi 21 orang.
"Ya belum, besok tambahannya," tulis Ismed, di grup pesan instan WhatsApp, Kamis (30/7/2020) petang.
Dari infografis Covid-19 Samarinda yang Ismed bagikan kepada awak media, tercatat masih ada 115 kasus yang hingga saat ini masih dalam perawatan. Pasien sembuh bertambah 7 orang menjadi 159 kasus dan tak ada tambahan kasus meninggal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Instalasi Humas dan PKRS Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, dr Arysia Andhina mengabarkan tambahan kasus baru kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menyerang tenaga kesehatan mereka.
"Bahwa pada hari ini, Kamis 30 juli 2020, ada 15 penambahan kasus baru tenaga kesehatan RSUD AWS yang terkonfirmasi positif sehingga berjumlah 21 orang," tulis Sisi, sapaan karibnya lewat grup pesan instan WhatsApp kepada awak media.
Sisi lanjut menjelaskan, jika saat ini RSUD AWS terus melakukan tracing terhadap para petugas mereka yang terpapar oleh corona. Disamping itu, unit kerja masing-masing Nakes juga dikatakannya telah diisolasi.
"Tenaga kesehatan yang tanpa gejala akan isolasi mandiri di rumah, gejala sedang akan dirawat di ruang isolasi RSUD AWS," imbuhnya.
Lonjakan kasus juga dipastikan tak hanya terjadi di Samarinda. Berdasarkan laporan media harian Covid-19 di hari yang sama ini, Provinsi Kalimantan Timur dipastikan kembali mencatat tambahan 70 kasus baru, menjadi 1377 kasus.
"Kebersamaan kita merupakan salah satu kunci sukses untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19," kata Plt Kepala Dinkes Kaltim, Andi M Ishak, saat menggelar konferensi Pers virtual.
Andi menyebut, kecepatan para surveilans dalam melaksanakan tracing kontak pasien Covid-19 menentukan upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kaltim hingga hari ini.
Hal ini, disebut Andi lantaran lonjakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dikaltim dinilai cukup tinggi. Terlebih, dari sejumlah klaster yang ada, menunjukkan penyebaran kasus yang cukup pesat di masing-masing daerah.
"Oleh karena itu, kecepatan untuk mendeteksi kasus-kasus baru juga sangat menentukan," lugasnya.