Hadapi Puncak Corona, Samarinda Siapkan Rumah Sakit Darurat
Penulis: Putri
Senin, 20 April 2020 | 2.074 views
Samarinda, Presisi.co - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kota Samarinda dr Osa Rafshodia menyebut saat ini Samarinda mulai memasuki fase puncak penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Lonjakan pasien corona atau Covid-19 ini disebut dr Osa terjadi di pertengahan bulan April hingga Mei.
"Pasien yang bertambah positif corona bisa mencapai 40-80 pasien perbulan. Puncaknya ini di mulai pertengahan April menuju ke bulan Mei dan seterusnya," ungkapnya.
Sejumlah langkah telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus penyebaran pandemi yang sejauh ini terkonfirmasi positif menjangkit 7 orang di Kota Samarinda.
Lewat konferensi pers yang digelar secara virtual bersama awak media, disebut dr Osa bahwa kapasitas kamar isolasi Rumah Sakit Provinsi Abdoel Wahab Syahranie dan Rumah Sakit Daerah IA Moeis saat ini telah penuh.
"Pemerintah Kota Samarinda mempersiapkan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) sebagai RS Karantina Covid-19 dengan kapasitas 40 tempat tidur dan dapat di optimasi menjadi 80 tempat tidur," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dr Osa, RS Karantina Covid-19 walau bersifat darurat tapi dilengkapi fasilitas RS standard. Serta di tunjang dengan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan penunjang medik lainnya.
"Untuk sementara dokter 4 orang, paramedis 8 orang, analis 4 orang, kesling/sanitarian 8 orang, cleaning service 6 orang, driver 4 orang, serta keamanan 6 orang," jelasnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat terus menerapkan physical distancing dan tetap di rumah saja untuk menjaga agar angka warga samarinda yang terinfeksi Covid-19 tetap terjaga sesuai kapasitas rumah sakit dan tenaga medis.
"Kita juga meminta bantuan kepada media untung terus mengimbau dan menyampaikan berita kepada masyarakat agar selalu melakukan aktivitas di rumah saja, tidak kumpul-kumpul. Semuanya tentu untuk menekan kurva penyebaran Corona di wilayah Samarinda," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar informasi di sosial media mengenai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda akan melakukan rapid test pada Rabu (22/4/2020 di RS karantina Covid-19 adalah tidak benar untuk umum.
Rapid test dikatakan dr Osa di tujukan untuk pasien orang dalam pemantauan (ODP) yang berasal dari Klaster Ijtima Gowa dan ODP lain sesuai kriteria kedaruratan yang ditetapkan Dinkes Samarinda.