Pendapatan Berkurang, 14 Ribu Warga Mudik Dini Tinggalkan Jabodetabek
Penulis: Presisi 1
Senin, 30 Maret 2020 | 960 views
Nasional, Presisi.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada seluruh gubernur, bupati dan wali kota untuk meningkatkan pengawasan sesuai protokol kesehatan Covid-19 bagi para warganya yang telanjur melaksanakan mudik ditengah ancaman penyebaran virus corona.
Dalam Rapat Terbatas Antisipasi Mudik yang digelar secara vitual, Jokowi mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan mudik lebaran ditengah ancaman pandemi global ini.
“Karena tradisi (mudik) ini melibatkan mobilitas orang yang sangat banyak. Ini sangat beresiko ditengah penyebaran Covid-19,” kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (303/2020)
Dari data yang di laporkan padanya, tercatat ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14 ribu penumpang dari wilayah Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
“Ini belum terhitung dengan penumpang angkutan masal seperti kereta api, kapal laut, angkutan udara serta mobil pribadi,” ungkapnya.
Ia menekankan, fokus pemerintah saat ini adalah untuk mencegah penyebarluasan dampak Covid-19 yang pada Senin ini terkonfirmasi positif corona mencapai 1414 kasus dan menyebabkan 122 warga meninggal di berbagai daerah di Indonesia.
“Demi keselamatan bersama, lakukan langkah tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah,” pungkasnya.
Jokowi menyebutkan, warga yang melakukan mudik berasal dari kalangan pekerja informal yang disebutnya terpaksa pulang kampung akibat penghasilannya menurun atau hilang pekerjaan akibat kebijakan tanggap darurat yakni kerja di rumah, belajar di rumah dan ibadah di rumah.
“Karena itu, saya minta percepatan program jaring pengaman sosial di sektor formal dan para pekerja harian, maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro dan usaha kecil, segera dilaksanakan di lapangan,” Imbaunya.