search

Kesehatan

Virus CoronaCovid-19Samarinda

8 Orang Dalam Status Pemantauan Covid-19, Dinkes Samarinda Angkat Bicara

Penulis: Presisi 1
Jumat, 13 Maret 2020 | 939 views
8 Orang Dalam Status Pemantauan Covid-19, Dinkes Samarinda Angkat Bicara
Dokter Osa Rafshodia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Samarinda.

Samarinda, Presisi.co - Dipastikan, hingga Jumat (13/3/2020) masyarakat Kota Tepian tidak ada yang statusnya positif terinveksi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kusasih di Gedung Dinkes, Jalan Milono pukul 11.20 WITA.

"Sampai saat ini tidak ada pasien yang positif corona. Tidak ada juga pasien yang diisolir di rumah sakit. Semuanya masih dalam pemantauan," kata Ismed saat konferensi pers bersama awak media.

Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh dr Osa Rafshodia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Samarinda yang menjelaskan bahwa perkembangan pemantauan akan virus Corona di Samarinda, sejak 1 Februari hingga hari ini, sudah ada 30 laporan yang masuk ke Dinkes Samarinda mulai dari panggilan 112, dokter praktek, dan rumah sakit.

"Per hari ini jumlah orang yang dalam pemantauan sebanyak 8 orang, dan jumlah orang yang telah selesai pemantauan sampai hari ini, itu 15 orang. Dari 8 orang itu, laki-laki 3 orang dan perempuan ada 5 orang," terang dr Osa.

dr Osa menegaskan sampai saat ini, tidak ada pasien dalam pengawasan.

"Semua hasil laboratorium negatif, tidak ada pasien yang diisolasi di rumah sakit. Terkait 8 orang tadi, umur kurang dari 15 tahun ada 4 orang, 15-45 tahun ada 3 orang, lebih dari 45 tahun ada 1 orang," jelasnya.

Berdasarkan kecamatan, orang yang dalam pemantauan, 7 orang ada di Samarinda Utara dan 1 orang ada di Samarinda Kota.

"Total yang ada di Samarinda Kota 1 orang, karena yang 1 sebelumnya sudah selesai dalam masa pemantauan," sambungnya.

Perdefinisi, di dalam Ederan Kementerian Kesehatan, pemantauan adalah orang yang pernah atau pulang dari bepergian luar negeri. "Apakah dia punya gejala atau tidak, itu kita pantau. Jadi tanpa memandang status kesehatan," tambahnya.

dr Osa juga mengatakan terkait informasi sebelumnya dimana ada 15 orang warga Samarinda yang dalam status pemantauan, terbukti tidak terinveksi Covid-19 atau statusnya negatif.

"Itu sudah selesai semua. Perhari ini baru 8, sampelnya sudah kirim semua, nanti akan kita update lagi. Untuk informasi atau data pribadi, kita tidak bisa bilang itu, yang jelas mereka adalah Warga Negara Indonesia (WNI)," ungkapnya.

Ia kembali menegaskan bahwa 8 pasien tersebut tidak pernah dirawat dan diawasi.

"Pengawasan itu kan orang yang sudah memiliki gejala yang mirip, yakni demam tinggi, batuk pilek, ada hasil rontgen yang menggambarkan pneumonia, tentu itu masuk dalam kategori tersebut dan harus diisolasi. Sedangkan pemantauan bisa di rumah saja," pungkasnya.