Komentar Muhammad Samsun Soal Calon Kepala Badan Otorita IKN, Ini yang Terpenting
Penulis: Yusuf
Senin, 09 Maret 2020 | 1.418 views
Samarinda, Presisi.co – Desas desus calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN), kian ramai bersilewaran di media beberapa pekan terakhir ini.
Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah mengumumkan empat nama kandidat yang bakal menduduki posisi itu, pada Senin (2/3/2020) lalu.
Empat nama itu terdiri dari, Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahja Purnama, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Munculnya keempat nama tersebut, turut memancing beragam opini masyarakat, termasuk diantaranya Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun.
Politikus PDI Perjuangan Kaltim itu, mencoba melihat euphoria penetapan calon pemimpin IKN dari sisi berbeda. Menurutnya, pembangunan IKN di Kaltim adalah domain Pemerintah Pusat.
“Mereka lebih siap dan melihat secara profesional kesiapan personal siapa yang siap menduduki posisi Badan Otoritas IKN,” kata Samsun, sapaan akrabnya.
Sementara, persiapan daerah lain sebagai Kota Penyangga IKN disebutnya lebih penting untuk segera dimapankan.
“Bagaimana sektor perikanan, sektor pertanian, sektor peternakan perkebunan, Tenaga kerja kita, Insfrastruktur, lingkungan, dipersiapkan dari sekarang,” imbaunya.
Menurutnya, kesiapan beragam aspek tersebut hendaknya menjadi fokus pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim yang mestinya dibahas secara spesifik dan mendetail.
“Kegelisahan saya hari ini adalah soal petani kita yang gagal panen akibat banjir, kekurangan pupuk, peternak kita yang kehilangan lahan gembalanya akibat kerusakan lingkungan, nelayan kita yang tidak memiliki alat tangkap, dan banyak hal lain,” ungkapnya.
Ia kembali mengingatkan, hadirnya IKN di Kaltim jangan sampai mendahului kesiapan para petani, sehingga pasokan kebutuhan pokok, masih saja diambil dari luar daerah, seperti Jawa Timur dan Sulawesi, seperti yang terjadi saat ini.