Antisipasi Virus Corona, Dua Bandara di Kaltim Gunakan Thermal Scanner untuk Pindai Penumpang
Penulis: Yusuf
Jumat, 24 Januari 2020 | 1.212 views
Presisi – Penyebaran wabah penyakit yang dibawa oleh virus corona, mulai menggemparkan publik sejak dikabarkan muncul di China pada Desember 2019. Virus yang dianggap sebagai keluarga dari SARS dan MERS ini, mulanya tersebar dari hewan yang kini, turut menyerang manusia.
Mengutip data yang diterbitkan oleh NewScients, virus corona dikabarkan telah menulari sebanyak 555 orang di dunia. Angka tersebut, sebagian besar tersebar di beberapa wilayah Asia seperti China, Thailand, Korea, Jepang. Sementara untuk wilayah Eropa, virus ini diketahui turut menyebar di wilayah Amerika.
Sejak berita penyebaran virus corona ini tersebar, diketahui ada 17 orang yang dikabarkan meninggal pasca terjangkit virus yang dikatakan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO) mulanya ditandai oleh gejala seperti sesak nafas demam dan batuk.
Terparah, virus corona ini juga dikatakan WHO menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal hingga berujung pada kematian.
Menanggapi kabar penyebaran wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) segera melakukan langkah antisipatif.
Dinas Kesehatan Kaltim melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dr Soeharsono menuturkan, bahwa pihaknya sejauh ini sudah berkoordinasi dengan pihak bandara untuk memindai para pendatang yang masuk ke Kaltim.
Sistem ini, dikatakan dr Soeharsono mulai diterapkan di Bandara APT Pranoto Samarinda atau Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, lalu ada Bandara Kalimarau di Berau, Bandara Melalan di Kutai Barat kemudian Tanjung Bara di Kutai Timur.
"Kami sudah instruksikan untuk melakukan pengawasan. Ada dua alat thermal scanner (pemindai panas) untuk mendeteksi para penumpang," ucap dr Soeharsono, Kamis (23/1).
Lanjut dikatakan dr Soeharsono, meski Kaltim memiliki sejumlah bandara. Penerapan thermal scanner baru dapat diterapkan di dua bandara, yakni Bandara SAMS sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Paling efektif itu di SAMS Sepinggan Balikpapan karena ada punya penerbangan internasional, tapi kalau APT juga mendapat hal sama untuk mengantisipasi penumpang yang transit," ujarnya.
Para penumpang yang datang melalui dua bandara tersebut, wajib dikatakan dr Soeharsono untuk dipindai terlebih dahulu. Saat panas tubuh diatas 38 derahjat celcius, alat pemindai akan berbunyi, sehingga penumpang perlu segera di evakuasi karena diduga terjangkit virus corona.
Dibawah pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Samarinda, Soeharsono memastikan penerapan thermal scanner akan terus diberlakukan hingga wabah virus ini menghilang.
"Jika penumpang kembali ke daerahnya masing-masing barulah menjadi tanggung jawab kami," tegasnya.