search

Daerah

Tagihan PDAMsamarindaPDAM Tirta Kencanasyaharie jaangsugeng chairuddin

PDAM Tirta Kencana Terapkan Teknologi Baru, Tagihan Air Potensi Turun

Penulis: Yusuf
Selasa, 21 Januari 2020 | 2.538 views
PDAM Tirta Kencana Terapkan Teknologi Baru, Tagihan Air Potensi Turun
Direktur PDAM Tirta Kencana Samarinda Nor Wahid Hasyim (biru) saat menunjukkan teknologi baru dihadapan Walikota Samarinda Syaharie Jaang dan Sekda Kota Samarinda Sugeng Chairuddin. Senin (20/1)

Presisi – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana, Samarinda menerapkan inovasi baru, sebagai upaya penjernihan dan anti bakteri menggunakan garam khusus, setelah sebelumnya menggunakan kaporit.

Garam khusus yang digunakan ini, disebut Direktur PDAM Tirta Kencana, Nor Wahid Hasyim lebih ramah lingkungan dan hemat, dibandingkan kaporit.

"Garam digunakan dalam teknologi generator disinfektan yang berfungsi melawan kuman. Sehingga air bersih lebih aman dikonsumsi masyarakat," sebutnya saat mengenalkan teknologi kelola air di  Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Cendana, Senin (20/1) kemarin.

Terkait penghematan, dijelaskan Nor Sahid teknologi baru pengganti kaporit dapat menghemat biaya operasional hingga 50 persen. Dia berharap, teknologi baru yang diterapkan PDAM Tirta Kencana ini, bisa diterapkan di seluruh IPA Samarinda.

“Biaya operasional untuk proses penjernihan dan anti bakteri mampu ditekan. Harapannya ini bisa di terapkan se-Samarinda,” ungkapnya.

Dengan penurunan biaya produksi ini, Nor Sahid memastikan biaya penjualan ke masyarakat juga akan turun, meski Nor Sahid tidak menyebutkan berapa persen potensi penurunan harga ini.

Ditempat yang sama, Walikota Samarinda Syaharie Jaang berharap kualitas air yang dihasilkan PDAM lebih efisien, pasca penerapan teknologi baru ini.

“Waktu-waktu tertentu kami akui air kadang-kadang keruh. Kalau ada gangguan, seperti pipa pecah bisa juga mempengaruhi kualitas air," sebut Jaang.

Dalam waktu dekat, Jaang memastikan teknologi yang sama juga akan diterapkan di IPA Gunung Lipan, Samarinda Seberang. Penerapan ini, ditekankannya lagi sebagai upaya efisiensi produksi PDAM.

“Ini bisa menjadi bagian untuk efisiensi untuk PDAM. Untuk elektro chlorinator yang saat ini kita gunakan, serta kalau alat itu dipakai normal, dan bisa produksi terus, itu penghematan bisa sampai 60 persen," harapnya.

Sebagai informasi, cakupan distribusi air di Kota Samarinda saat ini baru mencapai 71 persen. Terdapat 9000 Sambungan Rumah (SR) yang belum menikmati air bersih dari PDAM dari total 159 SR yang harus dialiri ke seluruh rumah warga di Kota Tepian, sebutan bagi Samarinda.