search

Berita

profil pahlawan nasionaljokowiperingatan hari pahlawanruhana kudussultan himayatuddindokter sardjito

Peringatan Hari Pahlawan, Inilah 6 Sosok Pahlawan Nasional Indonesia.

Penulis: Presisi 1
Minggu, 10 November 2019 | 1.133 views
Peringatan Hari Pahlawan, Inilah 6 Sosok Pahlawan Nasional Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyerahkan plakat penghargaan pahlawan nasional kepada ahli waris keluarga di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11)

Presisi – Peringatan Hari Pahlawan yang setiap tahun diperingati setiap 10 November, hendaknya dijadikan sebagai momentum refleksi bangsa, terutama dalam mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 120 TK Tahun 2019 tanggal 7 November 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi), menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh bangsa. Penganugerahan ini sendiri diberikan Jokowi kepada ahli waris,  dalam upacara gelar pahlawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11)

Berikut latar belakang singkat 6 tokoh yang baru saja menerima anugerah sebagai Pahlawan Nasional.

1. Ruhana Kudus

Ruhana kudus merupakan Jurnalis Perempuan Pertama. Ruhana berasalah dari Sumatera Barat, di tahun 1911 dirinya mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gedang. Sebagai Jurnalis, Ruhana aktif menulis untuk Poetri Hindia, surat kabar perempuan. Namun, saat medianya di bredel oleh Pemerintah Belanda, Ruhana kemudian mendirikan surat kabar yang bernama Sunting Melayu sekaligus sebagai surat kabar perempuan pertama yang berdiri di Indonesia kala itu. Lahir di Kota Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ruhana Kudus, adalah kakak tiri dari Sutan Sjahrir, bibi penyair Chairil Anwar dan sepupu dari H Agus Salim.

2. Sultan Himayatuddin (Oputa Yi Koo)

Sultan Himayadtuddin merupakan gerilyawan yang menentang penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton (1752-1763). Sebagai tokoh yang berasal dari Sulawesi Tenggara, Himayatuddin semasa hidupnya, terus menentang dan melawan kekuasan Belanda hingga berhasil mengusirnya dari tanah Buton. Atas keberhasilannya tersebut, Kesultanan Buton menobatkan Himyadtuddin sebagai “Oputa Yi Koo”, yang bermakna raja atau penguasa yang bergerilya melawan penjajah di dalam hutan

3. Sardjito Prof. Dr. Sardjito

Prof M Sardjito adalah rektor pertama dari Universitas Gajah Mada (UGM). Sardjito merupakan seorang dokter yang kala itu merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran di UGM. Ketokohannya, membuat nama Dr Sadjito kini diabadikan sebagai nama dari rumah sakit yang ada di Yogyakarta.

4. Abdul Kahar Muzakir

Abdul Kahar Muzakir adalah rektor pertama di Universitas Islam Indonesia. Semasa hidupnya, Kahar dinilai berjasa atas sumbangsihnya selama menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

5. AA Maramis

Alexander Andries Maramis, pahlawan nasional yang lahir di Sulawesi Utara. Semasa hidupnya, Maramis pernah menjabat sebagai menteri keuangan sekaligus menteri luar negri. Maramis merupakan anggota BPUPKI dan Komite Nasional Indonesia Pusat.

6. KH Masykur

KH Masykur adalah merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang semasa hidupnya aktif sebagai pejuang kemerdekaan. Kala itu, Kiai Masykur memimpin lascar Kiai Sabilillah lewat lascar santi Hizbullah. KH Masykur yang lahir di Jawa Timur juga pernah menjabat sebagai menteri agama dan anggota BPUPKI.