search

Politik & Hukum

isran noorgubernur kaltimibu kota negarajokowiindonesia

Isran Noor Optimis Ibu Kota Negara Pindah di Kaltim

Penulis: Presisi 1
Minggu, 01 September 2019 | 917 views
Isran Noor Optimis Ibu Kota Negara Pindah di Kaltim
Optimis : Gubernur Kaltim Isran Noor saat menyampaikan peluang Kaltim sebagai kandidat ibu kota negara, Rabu (14/8).

Presisi.co - Gubernur Kaltim, Isran Noor tampak sangat percaya diri, ketika menyampaikan kesiapan Kaltim, sebagai kandidat ibu kota negara menggantikan Jakarta dihadapan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kalimantan Timur ke-28, Rabu (14/8).

“Rasa-rasanya, jadi (ibu kota) pindah ke Bukit Soeharto”, ungkap Isran disambut tepuk tangan peserta Rapat Paripurna di Gedung Utama DPRD Kaltim.

Saya kira semua persyaratan, tidak satupun persyaratan yang dibutuhkan didalam sebuah ibu kota Negara, Kalimantan Timur memenuhi semuanya, tambah Isran dihadapan Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD M.Syahrun.

Meski begitu, Isran mengakui keputusan akhir perpindahan ibu kota negara, tergantung pada keputusan politik Presiden Jokowi. Itu diungkapkan Isran, mengingat cerita panjang perpindahan ibu kota yang selama ini digaungkan oleh pemerintah pusat.

Video Selengkapnya : Isran Noor Optimis Kaltim Jadi Ibu Kota Negara

Sementara itu, dari hasil rapat terbatas rencana pemindahan ibu kota negara yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi bersama para menteri kabinet kerjanya, Presiden Jokowi akan memutuskan letak pasti lokasi ibu kota negara pada 16 Agustus mendatang.

Adapun aspek yang menjadi pertimbangan pemindahan ibu kota negara ditentukan dari skema pembiayaan, desain kelembagaan serta regulasi atau payung hukum terkait pemindahan ibu kota negara yang baru.

Melalui halaman Instagram resmi milik Presiden Jokowi, perpindahan ibu kota negara ini dilihat dari visi besar Indonesia untuk 10 hingga 100 tahun mendatang.

“Dalam memutuskan pemindahan ibu kota ini, posisi saya bukan sebagai kepala pemerintahan, tetapi sebagai kepala negara. Kita harus melihat visi besar berbangsa dan bernegara untuk 10 tahun, 50 tahun, 100 tahun yang akan datang,” tulis Jokowi.