search

Advetorial

Pemerataan Mutu Pendidikan Sekolah Grade C Pendampingan Khusus Sekolah Disdikbud Kaltim Intervensi Pendidikan Perbaikan Sarana Prasarana Kompetensi Guru Kaltim Ekosistem Pendidikan Daya Saing Daerah Pemprov Kaltim

Kaltim Prioritaskan Pemerataan Mutu Pendidikan, Sekolah Grade C Dapat Pendampingan Khusus

Penulis: Akmal Fadhil
Selasa, 18 November 2025 | 9 views
Kaltim Prioritaskan Pemerataan Mutu Pendidikan, Sekolah Grade C Dapat Pendampingan Khusus
Plt Kadisdikbud Kaltim, Armin. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menempatkan pemerataan ekosistem pendidikan sebagai agenda utama tahun ini.

Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, sekolah-sekolah yang dikategorikan grade C yakni sekolah dengan sarana terbatas dan kekurangan guru akan menjadi prioritas pendampingan intensif.

Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, menegaskan bahwa ketertinggalan capaian akademik di sejumlah wilayah bukan disebabkan kemampuan siswa yang rendah, melainkan tidak terbentuknya lingkungan belajar yang memadai.

“Banyak anak sebenarnya mampu. Tetapi di beberapa desa, guru tidak lengkap atau fasilitas sangat minim. Ekosistem belajarnya tidak tumbuh,” ujarnya.

Untuk memastikan intervensi lebih tepat sasaran, Disdikbud menetapkan tiga kategori sekolah: grade A, grade B, dan grade C.

Sekolah dengan label grade C akan menjadi fokus perbaikan, mulai dari sarana prasarana, peningkatan kompetensi guru, hingga pembentukan budaya belajar di lingkungan sekolah.

“Kita harus memperbaiki fondasinya dulu. Tanpa itu, sulit mengejar ketertinggalan,” jelas Armin Selasa 18 November 2025.

Pendampingan bagi sekolah grade C tidak hanya dilakukan oleh pengawas daerah. Disdikbud akan menggandeng akademisi, praktisi pendidikan, serta mitra dari perguruan tinggi luar negeri untuk memastikan transformasi berjalan nyata.

“Kalau ingin ekosistem bergerak, kita tidak bisa hanya memberi instruksi dari jauh. Harus ada tim yang turun, mendampingi, dan memantau perkembangan secara langsung,” tegasnya.

Sementara itu, sekolah grade A dan B akan diarahkan mengadopsi kurikulum nasional plus sebagai langkah percepatan kualitas.
Namun Armin menekankan bahwa sekolah grade C tidak dipaksa melompat terlalu jauh sebelum standar nasional terpenuhi.

“Setiap sekolah punya jalur perkembangannya. Yang penting jalurnya kita siapkan,” katanya.

Armin juga menambahkan bahwa pembelajaran bilingual dan budaya riset—dua pilar kurikulum nasional plus—hanya bisa diterapkan jika ekosistem belajar sudah layak.

“Bilingual tidak akan berjalan kalau gurunya tidak ada atau fasilitasnya tidak sesuai. Karena itu pembenahan di grade C menjadi prioritas,” ujarnya.

Menurut Armin, pemerataan mutu sekolah sangat menentukan masa depan daya saing Kalimantan Timur.

“Visi Gubernur adalah percepatan daya saing. Tapi itu tidak mungkin tercapai kalau hanya sebagian sekolah yang maju. Semua harus bergerak bersama,” tandasnya. (*)

(Akmal/ADV/Diskominfo Kaltim)