search

Berita

SMAN 72 Jakartaledakan SMAN 72 Jakartapenyebab ledakan SMAN 72

Siswa SMAN 72 Jakarta Buka Suara Soal Isu Bullying yang Diduga Jadi Pemicu Ledakan

Penulis: Rafika
Kamis, 13 November 2025 | 408 views
Siswa SMAN 72 Jakarta Buka Suara Soal Isu Bullying yang Diduga Jadi Pemicu Ledakan
SMA 72 Jakarta. (Dok. Suara.com)

Presisi.co - Sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta akhirnya angkat bicara soal isu perundungan yang dikaitkan dengan kasus ledakan di sekolah mereka. Mereka menegaskan, kabar tersebut tidak benar dan meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan spekulasi yang belum jelas kebenarannya.

Kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) memang masih menyisakan banyak tanda tanya. Pelaku, yang kini berstatus sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), belum mengungkapkan motif pasti di balik aksinya. Kondisi ini membuat publik ramai berspekulasi, termasuk dugaan bahwa pelaku menjadi korban bullying di sekolahnya.

Namun, tudingan itu langsung dibantah para siswa. Salah satunya MAR, pelajar SMAN 72 yang mengaku sedih melihat banyak kabar negatif beredar tentang sekolahnya. Ia meminta masyarakat menunggu informasi resmi dari pihak berwenang sebelum mempercayai isu yang belum jelas sumbernya.

“Untuk SMA Negeri 72, untuk semuanya juga, kalau ada berita-berita yang kurang baik tentang SMA 72, tentang bullying, itu ditunggu konfirmasi yang benarnya dulu ya. Jangan termakan hoaks,” ujar MAR di depan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat acara pengukuhan 1.005 Pelajar Duta Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) atau Prabu Jakarta 2025 di JIExpo Kemayoran, Kamis, 13 November 2025.

MAR menegaskan bahwa isu bullying sama sekali tidak pernah terjadi di lingkungan sekolahnya. Menurutnya, kabar tersebut hanya memperburuk citra SMAN 72 dan bisa berdampak pada kondisi psikologis para siswa.

Siswa lain, MA, juga menyuarakan hal serupa. Ia mengatakan ikut bergabung dalam kegiatan Prabu Jakarta karena ingin berkontribusi menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah.

“Saya harap teman-teman dan seluruh siswa serta bapak ibu yang ada di sini bisa mengerti, dan harus tahu bahwa bullying atau perundungan itu hal yang tidak bisa ditoleransi,” ujarnya. (*)

Editor: Redaksi