search

Berita

Ledakan SMAN 72 JakartaPramono Anungpelaku ledakan SMAN 72 Jakartapenyebab ledakan SMA 72

Pramono Anung Bantah Kasus Ledakan SMAN 72 Gara-gara Bullying, Ternyata Pelaku Terinspirasi Hal Ini

Penulis: Rafika
Kamis, 13 November 2025 | 389 views
Pramono Anung Bantah Kasus Ledakan SMAN 72 Gara-gara Bullying, Ternyata Pelaku Terinspirasi Hal Ini
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (net)

Presisi.co - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menepis isu yang menyebut ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara disebabkan oleh perundungan.

Ia menegaskan, insiden tersebut tidak ada kaitannya dengan bullying, melainkan dipicu oleh pengaruh tontonan bermuatan kekerasan yang menginspirasi pelaku.

“Banyak spekulasi soal bullying. Tapi teman-teman dari SMAN 72 sendiri sudah membantah bahwa tidak benar ada bullying,” ujar Pramono di JIExpo, Jakarta Pusat, Kamis, 13 November 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com --jaringan Presisi.co.

Pernyataan itu ia sampaikan setelah mendengar langsung keterangan dari dua siswa sekolah tersebut. Pramono menilai rumor perundungan yang beredar di publik tidak berdasar dan justru memperkeruh suasana pasca-insiden.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa tindakan pelaku dilakukan secara terencana. Hal ini terlihat dari hasil rekaman CCTV pelaku melakukan persiapan yang cukup matang, yakni merakit tujuh bahan peledak.

“Kalau melihat video di CCTV dan persiapan dengan tujuh bahan peledak, saya yakin itu karena terinspirasi dan terpengaruh oleh apa yang dia tonton,” katanya.

Politikus PDI Perjuangan itu juga membantah adanya motif diskriminasi maupun intoleransi dalam kasus ini. Ia memastikan insiden tersebut murni dilakukan secara individual dan tidak berkaitan dengan isu SARA.

“Persoalan di SMAN 72 ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan diskriminasi atau intoleransi,” tegasnya.

Pramono menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, untuk menelusuri lebih dalam motif pelaku dan menyiapkan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain. (*)

Editor: Redaksi