Wabup Kukar Terima Dua Audiensi, Bahas Pemberdayaan Perempuan dan Literasi Masyarakat
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 13 Oktober 2025 | 0 views
Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menerima audiensi dari Korps HMI-Wati (KOHATI) HMI Kukar di Pendopo Wakil Bupati
Presisi.co - Awal pekan ini menjadi hari yang padat bagi Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Wabup Kukar) Rendi Solihin. Pada Senin sore, 13 Oktober 2025, ia menerima dua audiensi dari organisasi berbeda di Rumah Jabatan Wakil Bupati, Pendopo Jalan Robert Wolter Monginsidi, Tenggarong.
Audiensi pertama datang dari Korps HMI-Wati (KOHATI) Himpunan Mahasiswa Islam Kukar, disusul pertemuan kedua dengan Pengurus Daerah Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kutai Kartanegara.
Kedua audiensi itu turut dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar.
Menurut Rinda, audiensi pertama bersama KOHATI lebih banyak membahas rencana kemitraan dalam bidang pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama pelatihan keterampilan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kalau KOHATI itu lebih kepada bagaimana mereka ingin bermitra, terutama berkaitan dengan model pelatihan bagi pelaku-pelaku UMKM, khususnya di bidang jahit,” ujar Rinda saat ditemui usai pertemuan.
Ia menjelaskan, Ketua KOHATI Kukar saat ini juga aktif sebagai instruktur pelatihan keterampilan, sehingga peluang kerja sama dalam bidang pelatihan dan pemberdayaan perempuan dinilai cukup besar.
“Bapak Wakil Bupati tadi mengarahkan agar kerja sama itu bisa difasilitasi lewat koperasi dan juga berkolaborasi dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI),” tambahnya.
Setelah KOHATI, giliran Forum TBM Kutai Kartanegara yang hadir melakukan audiensi dengan Wabup Rendi Solihin. Dalam pertemuan tersebut, pembahasan berfokus pada penguatan budaya literasi dan peran taman baca masyarakat di wilayah Kukar.
Menurut Rinda, keberadaan TBM memiliki arti penting dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat, terlebih di tengah masih rendahnya indeks literasi di daerah.
“TBM ini ada hampir di seluruh wilayah Kutai Kartanegara. Semuanya lahir dari inisiatif masyarakat yang peduli terhadap budaya membaca,” jelas Rinda.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat terus memperkuat peran TBM, baik melalui fasilitasi kegiatan, pertemuan rutin, maupun forum literasi yang dapat digelar bersama Pemkab Kukar.
“Diharapkan melalui TBM ini, minat baca dan indeks literasi masyarakat etam bisa lebih meningkat lah. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga siap memfasilitasi, misalnya pertemuan atau forum taman baca yang bisa digelar di pendopo,” ungkapnya.
Lebih jauh, Rinda menyebut bahwa TBM di Kukar sejatinya telah menjadi wadah inklusi sosial yang melibatkan beragam kelompok masyarakat. Selain memajukan literasi, TBM juga menjadi ruang kreatif bagi pelaku UMKM dan komunitas budaya lokal.
“Kontribusi TBM itu sangat besar. Mereka sudah berbasis inklusi sosial. Banyak pelaku UMKM yang berawal dari kegiatan di TBM, bahkan penggiat budaya seperti tari dan seni juga muncul dari sana,” tuturnya.
Terkait permintaan dari Forum TBM, Rinda menegaskan bahwa mereka tidak meminta bantuan anggaran, melainkan hanya dukungan pemerintah dalam bentuk fasilitasi dan sinergi program.
“Mereka tidak minta anggaran, hanya minta dukungan. Kami di Dinas Perpustakaan tentu siap membantu, misalnya dengan bimbingan teknis bagi pengelola TBM atau perpustakaan desa, sepanjang ada permintaan resmi dari mereka,” tegasnya.
Rinda menambahkan, Wakil Bupati Rendi Solihin menyambut positif semangat dan inisiatif kedua organisasi tersebut. Pemerintah daerah, kata dia, siap menjalin kerja sama yang lebih konkret, baik dalam hal pemberdayaan perempuan maupun penguatan gerakan literasi di Kukar.
“Intinya pasti akan kami bantu sepanjang ada permintaan. Kalau tidak ada permintaan kan sulit juga, ya kan,” pungkasnya dengan senyum. (*)