Kronologi 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Setelah Berhasil Jebol Dinding WC
Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Tangkapan layar polisi saat memperlihatkan dinding yang dijegol para tahanan untuk melarikan diri.(IST/Grup FKPM)
Samarinda, Presisi.co – Sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota dilaporkan kabur dari ruang tahanan, Minggu 19 Oktober 2025 sekitar pukul 14.30 WITA. Aksi pelarian massal ini dilakukan dengan cara yang tak biasa para tahanan menjebol kloset di dalam sel hingga menembus dinding belakang.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Dari total sekitar 30 tahanan yang berada di Polsek Samarinda Kota, 15 di antaranya berhasil melarikan diri.
“Kejadiannya sekitar jam 14.30 WITA. Ditemukan 15 tahanan kabur dengan cara menjebol salah satu kloset di dalam sel. Di belakang kloset itu ada dinding yang juga dijebol, dibuat lubang berdiameter sekitar 35–40 cm. Dari lubang itu mereka kabur,” terangnya, malam ini.
Menurutnya Kombes Pol Hendri Umar, sel tahanan yang digunakan para pelaku kabur adalah sel yang terhubung langsung dengan kloset tersebut.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui para tahanan yang kabur merupakan tersangka dari berbagai kasus kejahatan.
“Kalau dirinci, 7 orang adalah pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) seperti pencurian kabel, handphone, dan rumah. Lalu 3 pelaku kasus curanmor, 2 pelaku penggelapan, dan 3 pelaku persetubuhan anak di bawah umur,” jelasnya.
Pihak kepolisian langsung bergerak cepat setelah kejadian tersebut. Sekitar pukul 19.00 WITA, tim gabungan berhasil mengamankan kembali enam dari 15 tahanan yang kabur.
“Enam orang sudah diamankan kembali, dua di antaranya pelaku curat, satu curanmor, satu persetubuhan anak di bawah umur, dan dua pelaku penggelapan,” lanjutnya.
Menariknya, dari enam orang yang tertangkap, salah satunya merupakan otak pelarian, yang disebut sebagai perencana dan penggerak aksi kabur massal ini. Saat ini tahanan tersebut sudah diperiksa intensif pihak berwajib.
"Sudah kita amankan (Otak pelarian), sekarang sedang kita ambil keterangan, dan akan kita kembangkan ke pelaku-pelaku lainnya," bebernya.
Adapun terkait alat yang digunakan para tahanan, Kombes Hendri memaparkan bahwa para tahanan menggunakan pipa besi jemuran dan paku yang sudah dimodifikasi sebagai alat untuk menjebol kloset dan dinding sel.
“Pipa besi jemuran itu sebenarnya disiapkan untuk menjemur pakaian para tahanan. Tapi mereka rusak dan potong pipa itu, lalu digunakan untuk mencongkel, dibantu dengan paku yang juga diambil dari tempat jemuran,” ucapnya.
Hingga malam hari, aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap sembilan tahanan lainnya yang belum tertangkap. Polresta Samarinda telah menyebar personel ke berbagai titik perbatasan dan bekerja sama dengan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak para pelaku. (*)