Bikin Miris! Gus Yahya Ungkap Masalah Tersembunyi di Balik Ambruknya Ponpes Al Khoziny
Penulis: Rafika
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 75 views
Kondisi reruntuhan Ponpes Al Khoziny. (Facebook BNPB)
Presisi.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat bicara mengenai tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Tragedi yang menewaskan puluhan santri itu disebut Gus Yahya sebagai puncak gunung es masalah infrastruktur.
Gus Yahya menegaskan bahwa masalah infrastruktur pesantren mesti secepatnya dibenahi oleh pemerintah secara sistematis.
"Kita tahu itu baru puncak dari gunung es masalah infrastruktur, di mana pesantren harus kita perjuangkan bersama untuk perbaikan-perbaikan yang lebih lanjut nantinya," beber Gus Yahya dikutip dari Suara.com --jaringan Presisi.co, Sabtu 11 Oktober 2025.
Gus Yahya mengapresiasi langkah pemerintah yang bergerak cepat untuk membangun kembali ponpes tersebut. Ia berharap perhatian pemerintah kepada seluruh santri dapat terus ditunjukkan.
"Kita berterima kasih bahwa pemerintah sudah menunjukkan perhatian dalam hal ini, mudah-mudahan nanti secara sistemis masalah ini bisa kita selesaikan," ujar dia.
Lebih lanjut, Gus Yahya menekankan pentingnya seluruh umat untuk bersatu menghadapi berbagai musibah yang menimpa bangsa. Hal ini agar semua tantangan dapat dihadapi bersama-sama.
"Musibah-musibah seperti yang dialami oleh Al-Khoziny ini masih ditambah ada gempa, banjir, dan lain sebagainya," katanya.
"Ini semua tantangan-tantangan besar yang hanya mungkin kita bisa lewati kalau kita menggalang dengan persatuan yang kokoh di antara kita semua," paparnya.
Perkembangan Identifikasi Korban
Sementara itu, proses identifikasi korban Ponpes Al Khoziny terus menunjukkan perkembangan. Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 50 jenazah.
Perkembangan proses identifikasi ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Proses identifikasi dilakukan secara bertahap sejak evakuasi korban dimulai pada awal pekan lalu.
“Data hasil identifikasi sampai hari Jumat 10 Oktober, sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali," ujarnya dikutip pada Sabtu.
Dengan demikian, tersisa 11 jenazah termasuk lima potongan tubuh korban tragedi Ponpes Al Khoziny yang belum dapat terindetifikasi. (*)