Ketua Umum PBNU Buka Suara Soal Lima Tokoh Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel
Penulis: Rafika
Selasa, 16 Juli 2024 | 1.265 views
Presisi.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, buka suara soal lima tokoh nahdliyin muda yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Yahya menegaskan, keberangkatan lima muda-mudi tersebut ke Israel atas nama personal dan tidak berkaitan dengan NU.
“Berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan, sehingga yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel tempo hari itu adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga,” ujar Yahya, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024), dilansir dari Suara.com.
Yahya menegaskan bahwa semua interaksi kelembagaan, baik lokal maupun internasional, harus mengikuti aturan PBNU. Namun, pertemuan lima nahdliyin dengan Kepala Negara Israel itut idak melewati prosedur yang telah ditetapkan PBNU.
“Ini sebetulnya ketetapan yang sudah lama sekali dibuat sejak periode yang lalu bahwa semua engagement internasional, lebih-lebih harus melalui NU,” katanya.
“Bahkan kalau ada pengurus di daerah misalnya hendak mengundang pejabat di tingkat nasional juga harus melalui PBNU. Maka semua engagement yang tidak melalui prosedur tersebut ini bukan engagement kelembagaan dan organisasi tidak akan mengambil tanggung jawab di dalam engagement tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yahya menekankan bahwa pihaknya tidak membuka pintu akses komunikasi dengan pihak Israel terkait konflik yang terjadi di Gaza, kecuali untuk membantu rakyat Palestina.
“Tidak boleh ada tujuan lain. Tidak boleh misalnya ada tujuan pengembangan beasiswa misalnya, tidak. Tidak ada tujuan untuk pengembangan kegiatan ini dan itu, tidak ada. Satu-satunya yang diperbolehkan adalah yang bertujuan untuk membantu rakyat Palestina,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga menyerukan gencatan senjata dan menuntut Israel agar segera menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap warga Palestina.
“Kita menuntut dihentikannya segera kekerasan, gencatan senjata, dan upaya-upaya kita terus lakukan,” tambah dia.
Adapun kelima Nahdliyin yang bertemu dengan Isaac yakni Sukron Makmun selaku Wakil Ketua PWNU Banten, Zainul Maarif selaku dosen Unusia, Munawir Aziz selalu Sekum PP Pagar Nusa.
Kemudian ada tokoh perempuan bernama Nurul Bahrul Ulum selaku Wakil Koordinator Bidang Media Informasi, Penelitian, dan Pengembangan PP Fatayat NU, serta Izza Annafisah Dania selaku Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PP Fatayat NU. (*)