Wakil Rektor III Unmul Klarifikasi Temuan Molotov dan Atribut PKI di Kampus FKIP
Penulis: Muhammad Riduan
7 jam yang lalu | 0 views
Barang Bukti Bom Molotov dan atribut bergambar PKI diamankan Polresta Samarinda.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Wakil Rektor III Universitas Mulawarman (Unmul), Mohammad Bahzar, memberikan klarifikasi terkait temuan 27 bom molotov dan atribut bergambar Partai Komunis Indonesia (PKI) di lingkungan kampus FKIP Unmul.
Mohammad Bahzar menegaskan pihak kampus sejak awal sudah melakukan mitigasi bersama jajaran pimpinan fakultas hingga organisasi mahasiswa untuk memastikan aksi mahasiswa tetap berjalan damai.
“Itu di luar jangkauan kami. Tapi kami sudah mitigasi. Sudah pertemuan tiga kali dengan WD III se-universitas, rapat dengan dekan dan BEM KM, bahwa gerakan hari ini adalah sosial dan humanisme, tidak anarkis,” ungkapnya.
Namun, Mohammad Bahzar menyebut pihak kampus terkejut dengan adanya temuan bom molotov di Program Studi Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan itu.
“Nah, di luar perkiraan kami tadi malam ada yang ditangkap itu bom molotov, di prodi sejarah FKIP Unmul. Yang tentu menciderai perjuangan mahasiswa yang murni,” katanya.
Sementara terkait atribut bergambar PKI yang ditemukan, Bahzar menegaskan bahwa simbol-simbol itu merupakan bagian dari bahan pembelajaran di jurusan sejarah, bukan sebagai alat propaganda.
“Kami sudah konfirmasi ke prodinya terkait gambar atau logo-logo partai ketika di zaman Soekarno dan Soeharto, seperti PKI. Itu tempat pembelajaran. Ada ruangan Himpunan Mahasiswa Sejarah, itu homebase mereka. Kebetulan mereka pas melukis polisi datang. Itu kata prodinya tadi,” jelasnya.
Sebelumnya, Polresta Samarinda mengamankan 27 bom molotov serta atribut bergambar PKI yang diduga akan digunakan saat aksi demonstrasi di DPRD Samarinda pada 1 September 2025. Polisi juga mengamankan 22 mahasiswa dari lingkungan FKIP Unmul, Minggu 31 Agustus 2025 malam.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menyebut ada empat mahasiswa yang diperiksa lebih lanjut terkait keterlibatan langsung dalam pembuatan bom molotov, sementara 18 mahasiswa lainnya menjalani pemeriksaan singkat dan dijadwalkan segera dipulangkan.
"Untuk 18 orang lainnya, tetap akan proses intrograsi singkat karena saat diamankan ada di sekitar wilayah itu, insyaAllah pukul 13.00 WITA akan selesai introgasi dan akan kita kembalikan," bebernya kemarin. (*)