920 Atlet dari 4 Negara Meriahkan Kejuaraan Taekwondo Internasional di Samarinda
Penulis: Muhammad Riduan
11 jam yang lalu | 203 views
Foto bersama di pembukaan di GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, pada Kamis 17 Juli 2025. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Kejuaraan 2nd East Borneo International Taekwondo Championship 2025 resmi dibuka di GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, pada Kamis 17 Juli 2025 sekira pukul 11.00 WITA.
Ajang bergengsi tersebut diikuti oleh 920 peserta dari 4 negara, yakni Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina. Dari Indonesia sendiri, atlet datang dari 15 provinsi berbeda.
Pembukaan kejuaraan ditandai dengan sambutan para pejabat, penampilan seni, serta penekanan sirene secara simbolis sebagai tanda dimulainya turnamen tingkat internasional ini.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, hadir langsung. Ia memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kejuaraan yang dinilainya luar biasa dan strategis dalam upaya penjaringan atlet berprestasi sejak usia muda.
"Pertama, luar biasa. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya, terkhusus buat Pak Danrem yang telah melaksanakan kegiatan kejuaraan ini. Ada empat negara dan 15 provinsi hadir di Kaltim dalam agenda East Borneo Taekwondo ini," tutur Rudy Mas’ud saat diwawancarai.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, lanjutnya, memberikan dukungan penuh (full support) untuk pengembangan cabang olahraga taekwondo. Hal ini dilakukan demi melahirkan atlet berkelas internasional dari Bumi Etam.
"Kami gaspol untuk support-nya agar Kaltim bisa melahirkan taekwondoin bertaraf internasional yang mengharumkan nama Indonesia. Kami siap mendukung penjaringan bibit unggul dari daerah," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, menilai kejuaraan ini sebagai bagian penting dari rangkaian kompetisi taekwondo nasional dan internasional yang diselenggarakan di Indonesia.
"Kejuaraan ini mencakup pertandingan Poomsae dan Kyorugi kategori Kadet dan Junior. Ini pondasi utama untuk mencetak prestasi, karena harus dibina sejak usia dini," jelasnya.
Menurutnya, 'Benua Etam' ini memiliki potensi besar dalam mencetak atlet unggulan. Beberapa di antaranya bahkan pernah tergabung dalam Pelatnas, dan saat ini salah satu pelatih Pelatnas berasal dari provinsi ini.
"Terus berlatih, jaga semangat, junjung tinggi sportivitas, jangan cepat berpuas diri. Raih prestasi semaksimal mungkin selagi masih muda," pungkasnya.
Kejuaraan internasional ini diharapkan mampu menjadi panggung bagi lahirnya generasi baru taekwondoin Indonesia yang berprestasi, sekaligus memperkuat posisi Kaltim sebagai lumbung atlet nasional. (*]