search

Daerah

Andi HarunPemkot SamarindaPengelolaan SampahDLH KaltimAnwar Sanusi

Andi Harun Tepis Soal Buruknya Penanganan Sampah di Samarinda

Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 412 views
Andi Harun Tepis Soal Buruknya Penanganan Sampah di Samarinda
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat memimpin kerja bakti di Bantaran SKM. (Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menanggapi tegas pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur (Kaltim), Anwar Sanusi, yang sebelumnya menyebut pengelolaan sampah di Kota Samarinda termasuk yang terburuk.

Respons tersebut disampaikan Andi Harun dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda, Rabu 9 Juli 2025, terkait persetujuan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 dan RPJMD 2025–2029.

Andi Harun menilai komentar tersebut tidak berdasar dan mencederai kerja keras jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, khususnya para pegawai yang bekerja di lapangan dalam menangani persoalan sampah.

"Komentar kepala dinas lingkungan hidup provinsi yang tidak tahu menahu soal ini. Yang tidak mengerti masalah. Komentar, asal komentar, tidak jelas juntrungannya," ungkapnya di hadapan para undangan yang hadir.

Orang nomor satu di Kota Tepian itu bahkan mempertanyakan data yang menyebut Samarinda sebagai kota dengan pengelolaan sampah terburuk kelima di Indonesia, sembari menegaskan bahwa tidak pernah ada rujukan resmi mengenai hal tersebut.

Ia juga mengungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq, sempat datang langsung ke Samarinda dan memberikan apresiasi atas kesiapan kota dalam mentransformasi sistem pengelolaan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill.

“Kemudian akhirnya dibantah oleh Menteri Lingkungan Hidup sendiri. Bahwa Samarinda paling siap di Kaltim pengelolaan transformasi sampah dari dumping ke sanitary landfill,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wali Kota mengkritik cara komunikasi yang digunakan oleh pihak provinsi yang dinilainya tidak membangun. Ia menyayangkan sikap Kepala DLH Kaltim yang memilih menyampaikan kritik secara terbuka tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah kota.

“Yang paling bagus sebenarnya, beliau itu panggil kita baik-baik. Ayo Samarinda, kita bareng-bareng perbaiki TPA kita. Itu baru membangun, itu namanya baru mengayomi,” sarannya.

Ia juga menegaskan bahwa para ASN dan non-ASN di lingkungan Pemkot Samarinda telah bekerja keras, bahkan hingga larut malam dan hari libur, dalam membenahi sistem pengelolaan sampah.

“Saya marah karena komentar itu seolah mengabaikan kerja keras para pegawai di lapangan yang siang malam bekerja mengurus persoalan ini,” tandasnya. (*)

Editor: Redaksi

Andi Harun berharap, DLH Kaltim lebih bijak dan membangun komunikasi yang sinergis dalam menyelesaikan persoalan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik strategis seperti pengelolaan sampah. (*)

Editor: Redaksi