Andi Harun Ajak Menteri KLHK Tinjau TPA Sambutan, Peluang Investasi PLTSa dari Korea Makin Terbuka?
Penulis: Muhammad Riduan
8 jam yang lalu | 0 views
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat mendampingi Menteri LHK RI, Hanif Faisol Nurofiq, meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan, Kamis 3 Juli 2025.(Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), Hanif Faisol Nurofiq, meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan, Samarinda, Kamis 3 Juli 2025.
Dalam tianjau itu yang juga perhatian upaya Pemkot Samarinda dalam mempercepat transformasi pengelolaan sampah, termasuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Andi Harun menyampaikan bahwa Pemkot sedang menimbang sejumlah opsi kerja sama investasi, baik melalui jalur dengan mitra langsung dari luar negeri maupun pemerintah pusat.
“Soal PLTSa ini ada beberapa opsi dengan hadir di TPA hari ini. Sebelumnya kan sudah ada rencana minat investasi PLTSa yang berasal dari Malaysia. Hari ini Grup Korea yang membangun PLTSa di IKN dan beliau sangat tertarik. Mungkin 2–3 minggu ke depan beliau akan datang ke Samarinda untuk paparan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di "Kota Tepian" tersebut juga mengungkapkan bahwa model PLTSa yang diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) telah dipaparkan dan dianggap sangat layak diterapkan di Samarinda.
"Secara teknikal tadi sudah disampaikan kepada saya soal model PLTSa yang dibangun di IKN. Jadi tanpa polusi dan hemat bahan bakar. Ini sesuatu yang kita sudah putuskan di Kota Samarinda harus memakai PLTSa,” tegasnya.
Wali Kota juga menyebut bahwa pihaknya terbuka terhadap skema kerja sama yang paling efisien, termasuk potensi kolaborasi langsung dengan investor atau melalui skema kementerian.
“Ada juga penawaran atau alternatif dari Kementerian LHK. Cuma setelah Pak Menteri tadi paparkan, saya lagi mikir nih, karena ada pembiayaan yang langsung dipotong di Kementerian Keuangan dari dana transfer daerah itu. Kita harus hitung-hitungan. Kira-kira hemat mana, efisien mana. Kami direct langsung dengan beliau atau memakai skema kementerian,” ujarnya.
Menurut Andi Harun, efisiensi dan kecepatan realisasi proyek menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan. Ia menyambut baik rencana investor Korea untuk datang ke Samarinda dalam waktu dekat untuk mempresentasikan rencana mereka.
“Itu sebabnya saya sambut pihak investor untuk datang presentasi. Kita sama-sama akan mempelajari secara detail. Dan beliau sudah ada experience, sudah ada contoh yang berjalan karena sekarang di IKN sudah terlaksana,” pungkasnya. (*)