Darlis Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Tenaga Medis
Penulis: Akmal Fadhil
Sabtu, 07 Juni 2025 | 104 views
M Darlis Pattalongi, Anggota DPRD Kaltim. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, M Darlis, mengingatkan pemerintah agar tidak melupakan aspek paling krusial dalam pelayanan kesehatan yakni kesejahteraan tenaga medis.
Ia menilai bahwa perhatian berlebih pada pembangunan fisik dan peralatan kerap mengabaikan nasib para dokter yang menjalankan sistem layanan itu sendiri.
“Banyak dokter memilih keluar dari rumah sakit daerah karena merasa tunjangan yang mereka terima tidak memadai, terlebih jika harus menanggung beban keluarga. Ini realita yang tidak boleh dibiarkan,” kata Darlis pada Sabtu 7 Juni 2025.
Menurutnya, rendahnya tunjangan dan minimnya insentif membuat tenaga medis kehilangan motivasi dan loyalitas untuk bertahan di fasilitas milik pemerintah daerah.
Masalah ini, ujar Darlis, bukan sekadar persoalan personal, melainkan telah berdampak sistemik terhadap kualitas layanan kesehatan publik.
“Ini bukan hanya soal gaji. Ini soal keadilan dan keberlanjutan sistem kesehatan kita. Bagaimana masyarakat bisa mendapatkan layanan optimal kalau SDM-nya tidak dihargai?” tegasnya.
Ia menyebut bahwa kondisi ini makin mengkhawatirkan seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menyedot sumber daya manusia dari berbagai daerah, termasuk tenaga kesehatan dari Kaltim sendiri.
Tanpa regulasi dan insentif yang kompetitif, Kaltim dikhawatirkan akan semakin tertinggal dalam distribusi dokter dan perawat.
“Kalau kita serius ingin menjadikan Kaltim sebagai etalase pembangunan nasional, maka dokter dan tenaga kesehatan harus ditempatkan sebagai subjek utama, bukan sekadar pelengkap,” ujarnya.
Darlis mendorong pemerintah daerah segera mengevaluasi ulang skema tunjangan, insentif daerah, dan mekanisme kontrak kerja bagi dokter dan tenaga medis.
Menurutnya, peningkatan kualitas layanan tidak akan tercapai hanya dengan membangun gedung megah dan membeli alat canggih, jika SDM-nya tak sejahtera.
Ia juga menegaskan pentingnya strategi retensi, terutama di daerah-daerah pelosok yang kerap mengalami kekosongan tenaga medis karena faktor kesejahteraan yang tidak kompetitif.
“Saat ini banyak rumah sakit di daerah yang mengalami kekurangan dokter spesialis karena mereka pindah ke tempat yang lebih menjanjikan. Ini bukan soal tidak cinta daerah, tapi karena kebutuhan hidup mereka tidak terpenuhi,” katanya.